“Orangnya biasa saja, sering ngobrol juga kalau sama saya. Kadang kalau dia bikin makanan juga dibagi ke tetangganya,” ujar tetangga DS, Edi, Sabtu (16/1/2016)
Edi menyebut, keseharian DS berprofesi sebagai pembuat batu bata. Sedangkan JN, selain berjualan ayam, juga ajarkan mengaji di rumahnya. Edi mengaku kaget saat terjadi penggrebekan di samping rumahnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Tiba-tiba polisi datang dan melakukan penggrebekan,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Desa Orimalang Bunarso, mengaku tidak begitu mengenal sosok DS dan JN. Walaupun rumahnya hanya berjarak sekitar 100 meter dari kediaman DS dan JN. Namun menurutnya, sosok DS pun JN adalah sosok yang pendiam.
“Mungkin kalau sama tetangga sebelah sering ngobrol, tapi kalau sama warga lainnya jarang,” ujar Bunarso.
Bunarso membenarkan, di kediaman DS dan JN pernah dikibarkan bendera ISIS. Menurutnya, selama ini tidak ada hal yang mencurigakan pada sosok DS dan JN, sehingga dirinya juga kaget saat ada informasi penggeledahan. (Baca: Terduga Teroris Cirebon Sempat Kibarkan Bendera ISIS)
“Saya Cuma dikasih info mau ada penggrebekan, tapi tidak dijelaskan penggrebekan apa,” kata Bunarso.
Dia mengungkap, sempat curiga dengan beberapa tamu yang sering berkunjung ke kediaman DS dan JN. Namun, dia masih beranggapan itu merupakan hal biasa.
“Pasca kejadian ini, pengaman desa akan diperketat lagi, terutama tamu-tamu yang mencurigakan,” ujar Bunarso.
Seperti diketahui, pasca ledakan di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis 15 Januari, kepolisian memburu para terduga teroris. Sementara itu, dari aksi teror di MH Thamrin itu, sebanyak tujuh orang tewas dan 24 lainnya terluka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)