Warga Desa Sukakersa dipindahkan ke Blok Panyiraban, Desa Mekarasih, Kecamatan Jatinunggal, Sumedang. Sayangnya, lokasi ini belum tersentuh listrik.
Untuk mencapai ke tempat relokasi saja, warga harus menempuh perjalanan cukup jauh. Mereka harus melalui jalan ke perkampungan yang kurang lebih berjarak sekitar 20 kilometer dari jalan raya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Bahkan, karena lokasi yang jauh itu, mereka sampai saat ini tidak mempunyai pekerjaan. Sementara untuk kebutuhan listrik, warga harus patungan untuk mengoprasikan genset.
"Warga di sini setiap hari patungan mengumpulkan uang, per KK dibebankan Rp8.000," kata Juariah,53, warga yang direlokasi akibat terkena dampak penggenangan Waduk Jatigede, kepada Metrotvnews.com, Selasa (15/03/2016).
Juariah mengaku, jika dirinya tidak mampu ikut patungan untuk membeli bahan bakar genset, karena tidak punya cukup uang.
"Jangankan untuk ikut patungan, untuk makan sehari-hari saja saya repot, tekadang terpaksa setiap hari mancing ikan," katanya.
Biasanya, genset hanya dinyalakan selama 12 jam, mulai jam 18.00-06.00 WIB. Dan setiap harinya bisa menghabiskan kurang lebih 10 liter solar.
Sementara itu, warga lainnya, Gunawan,42, menyebutkan jalan menuju Blok Panyiraban Desa Mekarasihsangat mengkhawatirkan. Pasalnya belum ada pengerasan jalan.
"Untuk masuk ke lokasi relokasi di Blok Panyiraban ini, kami kesulitan karena selain jauh, jalan yang masih tanah merah membuat akses untuk perekonomian kami terhambat," sebutnya.
Warga berharap, pemerintah secepatnya untuk memasang sambungan listrik di wilayah tersebut, lantaran warga merasa terisolir karena tak mendapat perhatian pemerintah. Mereka telah menempati lokasi itu sejak tiga bulan lalu. Sejak itu pula mereka merasa terisolasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)