Menpar Meninjau Terminal 3 Ultimate
Menpar Meninjau Terminal 3 Ultimate (Pelangi Karismakristi)

Menpar: Branding Wonderful Indonesia Penting di Terminal 3 Ultimate

berita kemenpar
Pelangi Karismakristi • 29 Juli 2016 13:22
medcom.id, Jakarta: Menteri Pariwisata Arief Yahya meninjau Terminal 3 Ultimate, Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang. Dirinya mengapresiasi Terminal 3 yang akan segera beroperasi Agustus 2016 mendatang.
 
Arief Yahya yang didampingi CEO PT Angkasa Pura (AP) II, Budi Karya Sumadi, sepakat bahwa Terminal 3 Ultimate ini adalah Tourism HUB Airport, karena branding Wonderful Indonesia menjadi sangat penting di sini. Menurutnya, bandara internasional merupakan gerbang utama bagi orang asing yang menginjakkan kaki di Indonesia. Dia menyebut ini semacam moment of truth, atau merasakan sensasi dan kesan pertama di negeri ini. 
 
"First impression itu penting. Namanya juga kesan perdana, itu menentukan persepsi orang terhadap bangsa ini. Kalau padangan pertama sudah cemberut, Pak Budi Karya sudah cemberut, maka wajah seluruh negeri ini pun dikesankan cemberut. Begitu sebaliknya, jika berkesan ramah, longgar, nyaman, aman, tertib, sarat dengan sentuhan art and culture, itu juga yang nyantol di kepala orang yang berkunjug ke Jakarta. Karena itu semampang masih proses finishing di interior, maka kami hadir, dan ikut memikirkan kesan apa yang ingin ditanamkan kepada visitors," jelas Mantan Dirut PT Telkom ini.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Arief Yahya menilai, konsep interior yang hendak diusulkan ke PT AP II itu sesuai dengan data dan angka ketertarikan wisman atau costumers ke tanah air. Menurut dia, 60% mereka suka culture, 35% nature dan 5% man made atau people.
 
"Saya rasa komposisi desain interiornya juga harus mengikuti persentase itu. Misalnya Borobudur, penari Bali, perempuan berjalan di pematang sawah dengan memanggul tumpukan buah untuk upacara di Ubud itu kategori culture. Lalu Raja Ampat, Komodo, Toba, Bromo dan lainnya itu nature atau alam. Sedangkan sport tourism dan MICE itu man made," imbuh Arief.
 
Pria lulusan Program Doktor Universitas Padjadjaran Bandung itu selalu berpegang pada keinginan costumers, bukan hanya sekedar mengikuti kata hati saja. Hal yang terpenting adalah service quality, atau yang sering disebutnya dengan istilah TERRA, yakni tangible, empathy, reliability, responsiveness, dan assurance."Harus kelihatan, kasat mata, intinya kualitas pelayanan," tegas dia.
 
Pada kesempatan tersebut, CEO AP II Budi Karya  mengajak Arief Yahya melihat fasilitas check in, ruang tunggu, garbarata, area komersial, offices, meeting points, drop off area, sampai ke fasilitas toiletnya. 
 
"Agustus 2016 Garuda akan beroperasi di Terminal 3 Ultimate dengan jumlah penumpang sekitar 12 juta setahun, lalu sekitar Oktober 201, Skyteam Member akan pindah juga, yang rata-rata setahun 1 juta penumpang. Baru 2017, semua international flight pindah ke Ultimate," kata Budi Karya. 
 
Budi Karya menjelaskan setiap tahun ada 15 juta penumpang pesawat yang melintas di atas angkasa Indonesia. Mereka mendarat di Singapore. Kalau 30% saja transit ke Jakarta, dan 50% nya berwisata ke Indonesia, sudah menambah 2.5 juta orang. 
 
Dia juga sudah meminta Dirjen Kebudayaan untuk menjadi kurator karya-karya budaya di tanah air yang hebat dan layak dipamerkan di terminal ini. Sejumlah karya seni yang akan dipamerkan antara lain penjor, karya seni Seulawah, replika pesawat 45 dengan corak khas Indonesia, patung garuda dan lainnya. 
 
Teknologi di Terminal 3 Ultimate ini, kata Budi Karya juga sangat canggih. CCTV nya sudah bisa dipakai untuk matching para DPO --daftar pencarian orang-- yang masuk di bandara. Juga dilengkapi BHS Level 5 yang yang bisa mendeteksi bahan peledak atau bom. 
 
"Airport Security System nya berfungsi sebagai intelijen, Fully Intelijence Building Management System (IBMS), Rain Water System, Recycle Water System, sistem penerangan dengan teknologi yang menyesuaikan kondisi cuaca," jelasnya. 
 
Sedangkan mengenai kereta ke kota Jakarta, akan mulai dibangun pada 2017. Pengadaan kereta tersebut bertujuan untuk menghindari penumpukan kendaraan. 
 
"Transportasi publik akan sangat ideal mengurai kemacetan. Setiap hari ada minimal 50 ribu penumpang? Kapasitas parkir 2.400 unit, motor 1.600 kendaraan,"tutup Budi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(ROS)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif