Ditemui di sela acara pengarahan untuk para sopir ambulans di halaman parkir Setda Purwakarta, Selasa (13/12/2016), Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, seluruh unit ambulans yang baru akan disebar di desa yang berada di wilayah pelayanan Kabupaten Purwakarta. Ambulans tersebut tidak hanya untuk mengangkut pasien dengan penyakit fisik saja, melainkan juga digunakan untuk mengangkut pasien dengan penyakit kejiwaan.
Ambulans tersebut dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Purwakarta secara gratis tanpa dipungut biaya, karena biaya operasional ambulans ditanggung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saat ini, ada 117 ambulans dan akan kita tambah 100 unit ambulans lagi. Ini dilakukan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan. Bisa digunakan oleh masyarakat secara gratis, tanpa dipungut biaya,” kata Dedi.
Dedi sempat melontarkan gagasan yang cukup 'nyeleneh.' Suara sirine ambulans harus dibuat berbeda dan disesuaikan dengan penyakit yang dialami oleh pasien yang diangkut ambulans.
"Kalau mengangkut Ibu yang mau melahirkan, suaranya harus berbeda dengan suara sirine ambulans yang mengangkut korban kecelakaan. Begitu pun saat ambulans mengangkut pasien dengan penyakit jantung atau stroke," ujar Dedi.
Desain interior mobil ambulans pun akan dibedakan. Interior ambulans yang dipakai untuk mengangkut pasien kejiwaan akan berbeda dengan ambulans untuk mengangkut pasien dengan keluhan penyakit fisik.
"Ambulans kita juga harus ramah dan nyaman untuk orang gila," ucap lelaki yang selalu mengenakan pakaian khas Sunda tersebut.
Seluruh ambulans tersebut dilengkapi dengan fasilitas pertolongan pertama untuk pasien, yang terdiri atas brankar, tabung oksigen, dan beberapa fasilitas medis lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ROS)
