"Jadi kalau di Jabodetabek itu sekitar Rp500 miliar per kilometer, metro kapsul ini hanya Rp150 miliar per kilometer. Jadi hanya sepertiga dari harga LRT di pasaran," kata Emil, dalam Metro News, Jumat 17 Maret 2017.
Emil mengatakan untuk tahap awal, metro kapsul akan dibangun di koridor tengah yang menghubungkan Alun-alun dan Stasiun Bandung dan koridor 1 dari Sabuga ke Leuwipanjang dengan melibatkan dua investor, yakni PT PP dan investor dari Singapura.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Emil, salah satu faktor yang membuat rencana pembangunan LRT ini murah adalah karena komponen barang yang akan digunakan dan pekerjanya berasal dari dalam negeri.
"Mudah-mudahan kalau tidak ada halangan dua bulan dari sekarang kita bisa memulai pekerjaan itu di jalur tengah dulu antara Stasiun dan Alun-alun kemudian dilanjutkan setelah 6 bulan dari jalur Alun-alun ke Tegalega," katanya.
Tak hanya biaya produksi yang murah, Emil juga mengatakan tiket perjalanan menggunakan LRT juga akan menyesuaikan dengan standar biaya perjalanan di Kota Bandung.
"Kalau dulu dengan LRT yang Rp500 miliar per kilometer tanpa subsidi itu tiket puluhan ribu, dengan sepertiga investasi tiket hanya Rp7 ribu sampai Rp12 ribu dan paling mahal Rp15 ribu per trip," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(MEL)