Emil sendiri merupakan lulusan University of California, Berkeley. Dia menyelesaikan S-2 program Master of Urban Design di universitas yang berlokasi di Berkeley, California, Amerika Serikat, itu, pada 2001.
"Universitas-universitas terbaik di dunia tidak mungkin bikin cabang tanpa ada sebuah pengumuman yang jelas. Jadi ini abal-abalnya keterlaluan. Sebagai alumni (University of California) ya saya menyesalkan saja," kata Ridwan Kamil saat ditemui awak media di Taman Musik, Jalan Belitung, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (24/5/2015) malam.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Emil sangat menyayangkan tindakan orang-orang yang menjual belikan ijazah. Untuk mendapatkan gelar, oknum mengambil jalan singkat yang merugikan sejumlah pihak.
"Gara-gara banyak orang Indonesia hobi mencari gelar, terjadilah penyelewengan-penyelewengan dalam kegiatan pendidikan. Dan lebih menyesalkan lagi sama orang yang percaya dibohongin kok masih percaya. Mari jadi Bangsa Indonesia itu bangsa yang jujur. Dan kita ini eksistensinya dilihat dari etos kerjanya, bukan dari gelar," ujarnya.
Emil pun berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan hal serupa. Ia pun mengaku tidak akan segan-segan untuk melakukan operasi secara bersamaan dengan pihak terkait jika di Bandung ditemukan kasus pemalsuan ijazah.
"Nanti kalau di Bandung ada, tolong diinformasikan. Kita gerebek juga sama-sama," tegas Emil.
Sebelumnya, Menteri Ristek dan Dikti, M Nasir melakukan sidak ke perguruan tinggi di University of Berkley, di Jalan Proklamasi, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, pada 22 Mei lalu. M Nasir menemukan adanya dugaan praktik jual beli ijazah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)
