Helga, gadis penjaja bendera saat karnaval KAA ke-60, Bandung, Jawa Barat -- Foto: Metrotvnews.com/ Mufti Sholih
Helga, gadis penjaja bendera saat karnaval KAA ke-60, Bandung, Jawa Barat -- Foto: Metrotvnews.com/ Mufti Sholih (Mufti Sholih)

Cerita Gadis Rupawan Jajakan Bendera Saat Karnaval

konferensi asia afrika
Mufti Sholih • 25 April 2015 19:25
medcom.id, Bandung: Ragam cara dilakukan warga untuk memeriahkan Karnaval Asia Afrika. Mulai dari berfoto, menonton, hingga jadi pemeriah acara.
 
Namun, tak sedikit warga yang memanfaatkan event tersebut untuk mencari keuntungan. Sebab, Karnaval Asia Afrika tak hanya menjadi berkah bagi Kota Bandung. Tapi juga, buat warga di sekitar Kota Kembang tersebut.
 
Salah satunya bagi Helga. Gadis berusia 19 tahun itu menjadi penjual bendera negara peserta Konferensi Asia Afrika. Helga menjajakan bendera mini kepada seluruh warga yang datang ke karnaval.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Saya mah sales bendera," kata Helga sembari tersenyum saat berbincang dengan Metrotvnews.com di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/4/2015).
 
Perempuan berparas rupawan ini sadar, momentum karnaval bakal diikuti banyak peserta dari bermacam-macam negara. Dia pun kemudian menjajakan bendera tersebut seharga Rp 10 ribu untuk empat bendera. Bendera tersebut dia bawa dari temannya di Jalan Pagarsih, Bandung.
 
Harga tersebut ternyata membuat banyak warga tertarik. Sebab, banyak orangtua yang datang ke karnaval membelikan bendera buat buah hati mereka. Anak-anak yang membawa bendera itu tersebut kemudian melambai-lambaikan bendera mini itu ke peserta karnaval.
 
"Lumayan. Banyak yang beli dari tadi," kata dia.
 
Gadis asal Cimahi itu mengaku senang bisa berjualan bendera. Sebab, dia bisa ikut terlibat menyukseskan acara karnaval. Apalagi, ada kejadian saat delegasi Mesir menyapa seorang anak lantaran melambaikan bendera Mesir. Insiden itu sempat membuat sang anak terkaget.
 
"Ya pasti senenglah," imbuh dia.
 
Meski begitu, Helga tak tahu berapa pendapatan yang sudah dia dapat. Dia mengaku, belum sempat menghitung keuntungan lantaran masih ada pembeli yang menghampiri dia. Ia pun mengaku, tujuan awalnya adalah untuk menonton kemeriahan karnaval hanya digelar 10 tahun sekali.
 
"Ya sambil nonton jadi ramein kan," celoteh dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(Des)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif