"Setelah berbincang dengan Pak Kapolres (Kapolres Garut AKBP Arif Budiman) ternyata ada kekurangan sarana dan prasarana," kata anggota Kompolnas Dede Farhan Launawi saat meninjau markas Polsek Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang terdampak banjir Garut, Jumat (10/4/2016).
Ia menuturkan kepolisian ternyata masih kekurangan sarana dan prasarana, khususnya dalam penanganan ketika terjadi bencana alam di wilayah hukumnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kasus bencana banjir bandang yang terjadi di Garut itu, kata dia, menjadi pertimbangan bahwa Polri perlu menambah peralatan tanggap kebencanaan.
"Apalagi untuk Garut yang daerah rawan bencana," katanya.
Menurut dia peralatan tanggap bencana yang dibutuhkan Polri diantaranya alat berat dan 'drone' atau pesawat tanpa awak yang dapat membantu tugas polisi. Namun kebutuhan peralatan untuk membantu masyarakat dalam penanganan bencana itu, kata dia, terkendala oleh anggaran yang tersedia tidak cukup.
"Nanti akan kami usulkan ke Presiden agar anggaran sarana dan prasarana bisa ditambah," katanya.
Kedatangan Kompolnas ke Polsek Tarogong Kidul itu untuk melihat langsung pelayanan publik pascabanjir bandang akibat luapan Sungai Cimanuk, 20 September 2016.
Hasil peninjauannya, markas Polsek Tarogong Kidul sudah dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat, meskipun masih ada beberapa bagian yang masih dibenahi. (ANTARA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(MEL)