Pantauan Metrotvnews.com, ada beberapa bangunan yang atapnya ambruk. Yakni dua ruang kelas, musala, kantin, dan kelas praktik menyablon. Reruntuhan besi kerangka atap dan pecahan kaca masih berserakan.
Seorang siswa SMK Mardi Yuana, Angky, 17, mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Kala itu, proses belajar mengajar sedang berlangsung. Tiba-tiba saja atap sekolah ambruk mengenai beberapa siswa.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kalau saya kebetulan sedang buang sampah ke luar kelas. Pas masuk tiba-tiba atapnya ambruk, semua siswa lari," kata Angky ditemui di sekolahnya.
Informasi yang dihimpun di lokasi, terdapat delapan korban atap ambruk. Di antaranya, lima pelajar, yakni Margareth Ayu, Netanya Agnes, Nichole Fernando, Asyifa Sekar Sari, dan Raja Lukas.
Kemudian, dua penjaga kantin, Tan Siok No dan Badria, serta satu staf pengajar bernama Dikdik. Semua korban dibawa ke Rumah Sakit Vania, Kota Bogor.
"Lima orang di antaranya sudah diperbolehkan pulang," kata Kepala Laboratorium Rumah Sakit Vania, Andi Norman, saat dikonfirmasi melalui telepon.
Sementara tiga orang lainnya yakni Raja Lukas, Badria dan Asyifa Sekar Sari masih menjalani observasi tim dokter. Ketiganya mengalami syok dan luka cukup parah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)