“Ang kita bli bisa balik… Waraen bae ema karo bapa… kita kesasar ng gunung semeru. Dongakaken bae… bkat slamet ya alhamdulillah… Bokat beli jaluk pangapurae ng kabeane yah. (Kak, saya tidak bisa pulang. Bilang ke ibu dan bapak, saya tersesat di Gunung Semeru. Doakan saja. Jika selamat ya alhamdulillah, tapi jika tidak minta maaf buat semuanya ya),” tulis Supyadi, dalam pesan singkat yang dikirim Minggu 22 Mei 2016.
Selain itu, Supyadi juga menginformasikan bahwa dirinya berada di daerah mata air dan sedang mencoba menyusuri aliran tersebut. “Kita terus mudun meluan jurang mata aliran mata air…(Saya terus turun mengikuti jurang aliran mata air)."
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Dua Pendaki Asal Cirebon Hilang di Gunung Semeru
Kusmaedi mengatakan adiknya juga mengirim SMS kalau perbekalannya sudah habis. "Saya sempat menyarankan untuk tetap bertahan di wilayah tersebut karena tim SAR sedang menuju wilayah itu," kata dia.

Keluarga Supyadi menanti informasi terbaru.
Yakin Masih Hidup
Armadi, 62, dan Sungaedah, 55, orangtua Supyadi mengaku khawatir kondisi anaknya. "Saya susah tidur kalau malam," kata Armadi.
Armadi yakin anaknya masih hidup dan bisa ditemukan di Gunung Semeru. Hal tersebut diperkuat dari SMS terakhir yang dikirimkan ke Kusmaedi.
Baca: Gunung Semeru Ditutup, 500 Orang Batal Mendaki
“Saya dapat kabar kalau anak saya berada di dekat mata air. Jadi, saya yakin akan lebih mudah ditemukan dan bisa bertahan hidup,” ujar Armadi.
Armadi mengaku mengirimkan enam anggota keluarga untuk memantau perkembangan pencarian Supyadi di Gunung Semeru. Ia berharap putranya itu segera ditemukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)