Ahok berjabat tangan dengan Dedi Mulyadi, dok: Istimewa
Ahok berjabat tangan dengan Dedi Mulyadi, dok: Istimewa (Reza Sunarya)

Dedi Mulyadi Berterima Kasih Dapat Semangat dari Ahok

berita purwakarta
Reza Sunarya • 20 Juni 2016 17:49
medcom.id, Purwakarta: Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi berterima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atas dukungan maju dalam Pilgub Jawa Barat 2018. Dedi menganggap dukungan pria yang akrab disapa Ahok itu sebagai penyemangat agar dirinya bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
 
Dedi menegaskan kini tengah fokus pada dua pekerjaan. Yaitu mengurusi Purwakarta dan Partai Golkar wilayah Jabar.
 
Soal Pilgub Jabar, Dedi mengatakan, masih menunggu arahan DPP Partai Golkar dan respons masyarakat. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Soal Pilgub 2018 nanti, itu sepenuhnya kewenangan Pak Setyo Novanto (Ketua Umum Partai Golkar)," kata Dedi di ruang kerjanya di Purwakarta, Jabar, Senin (20/6/2016).
 
Dedi Mulyadi Berterima Kasih Dapat Semangat dari Ahok
(Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, istimewa)
 
Dedi menilai masyarakat masa kini sudah cerdas membaca gejala politik kekinian. Masyarakat lebih memilih calon pemimpin yang berorientasi pada visi dan kinerja. Masyarakat tak bisa lagi dibohongi dengan politik uang.
 
"Rakyat kita sudah cerdas. Mengapa saya fokus bekerja dulu? Agar saya memiliki legacy yang bisa dinilai oleh masyarakat sehingga kelak masyarakat dapat menilai sendiri. Oh ini pemimpin yang benar-benar bisa bekerja. Oh ini pemimpin yang mainannya buang waktu dengan gadgetnya," kata Ketua DPD Golkar Jawa Barat itu.
 
Dedi juga menilai dukungan untuk Ahok di Pilgub DKI. Ia menilai partai manapun yang mendukung Ahok tak akan kehilangan kredibilitas. Dedi pun menyatakan dukungannya pada Ahok dalam Pilgub DKI 2017.
 
"Kita boleh lihat besarnya animo masyarakat DKI untuk mendukung Ahok," kata Dedi.
 
Dedi menilai partai politik yang mendukung Ahok akan mendapatkan bonus elektoral pada Pemilu 2019 mendatang. Sebab dukungan publik pada Ahok cukup kuat. Bila ada yang berseberangan, kata Dedi, lawan Ahok bisa dinilai sebagai musuh publik.
 
“Saya kira partai yang mendukung Pak Ahok akan memperoleh panen raya di tahun 2019 nanti. Publik sedang bersimpati kepada Ahok. Ini tidak boleh dilawan. Satu juta KTP itu bukan main-main. Itu cermin suara rakyat," kata Dedi menambahkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif