Informasi ini sempat menggelinding hebat di media sosial. Kepala Divisi Uang Palsu Bank Indonesia, Hasiholan Siahaan, mengatakan lambang yang diduga mirip palu dan arit itu merupakan rectoverso atau gambar saling isi yang menunjukkan logo Bank Indonesia. Logo tersebut akan terlihat sempurna ketika diterawang.
“Pada setiap uang kertas rupiah yang masih berlaku (mulai pecahan Rp1.000, hingga Rp100.000) terdapat unsur pengaman yang disebut rectoverso atau gambar saling isi,” ujar Hasiholan seperti rilis yang dikeluarkan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Cirebon, Sabtu (12/11/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

Penjelasan BI soal gambar rectoverso
Hasiholan menjelaskan rectoverso adalah suatu teknik cetak khusus pada uang kertas pada posisi yang sama dan saling membelakangi. Di bagian depan dan belakang uang kertas terdapat ornamen khusus seperti gambar tidak beraturan. Saat diterawang ke arah cahaya, maka terbentuk gambar yang beraturan.
Teknik rectoverso merupakan salah satu teknik pengaman yang sulit dipalsukan. Selain Indonesia, beberapa negara lain juga menggunakan teknik yang sama untuk menunjukkan keaslian uang, seperti ringgit Malaysia dan Euro.

Unggahan Novis di Facebook yang bikin heboh
Sebelumnya, akun Novis Sugiawan membuat postingan di Facebook yang menduga ada logo palu dan arit dalam lembaran uang Rp100 ribu. Ia juga mempertanyakan apakah saat ini sudah masuk dalam zaman neokomunisme. Walaupun ternyata berita tersebut salah, namun postingan itu sudah dibagikan oleh lebih dari 7 ribu pengguna media sosial lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
