"Di Pasar Tanjungsari ini bisa dibilang masih murah, berbeda dengan di pasar-pasar lain di daerah Bandung yang mencapai Rp40 ribu per kilogram,” ujar Yana, pedagang ayam potong di Pasar Tanjungsari, Jumat (21/8/2015).
Meski mahal, kata Yana, para pedagang memilih bertahan berjualan walaupun mempunyai keuntungan yang sangat minimum. "Kami akui jika penjualan daging ayam ini mengalami penurunan hingga 20 persen, namun kami akan tetap berjualan untuk memenuhi kebutuhan daging ayam di masyarakat,” ungkapnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Yana menyebutkan kenaikan harga daging dikarenakan pembelian dari bandar sudah tinggi.
Yana dan rekan-rekannya berharap pemerintah Kabupaten Sumedang untuk turun langsung ke lapangan melakukan pengecekan penyebab mahalnya harga daging ayam, dan disarankan untuk datang ke PT atau peternak.
“Saat ini sudah sangat jarang peternak mandiri, rata-rata dikuasai oleh PT, sehingga harga daging ayam pun dikendalikan oleh bandar,” kata Yana.
Sementara itu, Kepala Unit pasar Tanjungsari Sumedang, Wawan menyebutkan bahwa pihaknya masih bersyukur para pedagang masih berjualan meski kondisi harga daging ayam sedang tinggi.
“Setiap hari kami melakukan pengecekan kondisi para pedagang, dan Alhamdulilah di Tanjungsari ini kondusif,” sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)