Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tengah mengurusi proses administrasi pelaksanaan operasi. Surat itu dilayangkan ke Bulog sebagai pemberi izin operasi.
"Mudah-mudahan izin dari Bulog pusat turun. Kalau turun hari ini kita bisa operasi pasar secepatnya, paling cepat besok," ujar pria yang akrab disapa Emil saat ditemui di kawasan Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (19/8/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Emil mengatakan Pemkot sudah melakukan komunikasi dengan aksi mogok berjualan besok. Emil pun mengakui pihaknya sedang menyelidiki kelangkaan ayam yang menjadi penghambat suplai ke beberapa bandar maupun langsung ke pedagang.
"Sambil berkomunikasi dengan asosiasi pedagang ayam dan daging ayam untuk menstabilkan situasi dengan saling bekerja sama. Sudah komunikasi dengan Pesat. Alasannya suplai dari distributornya yang sudah tinggi duluan, itu yang sedang saya selidik," imbuhnya.
Emil pun cukup cemas dengan aksi yang akan dilakukan para pedagang daging ayam tersebut, terlebih Bandung merupakan salah satu kota konsumsi ayam tertinggi di Indonesia dengan segudang kuliner yang menghiasi setiap sudut Kota Bandung.
"Sebelum terjadi pemogokan kita sudah persiapan. Tapi ternyata ada prosedur harus izin Bulog dulu, hari ini saya coba telepon dulu Bulog pusat supaya memerintahkan Bulog Jawa Barat untuk operasi pasar besok lusa, karena konsumsi daging ayam orang Bandung itu favorit tinggi banget," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Persatuan Pedagang Warung dan Pasar Tradisional (Pesat) se-Bandung Raya, Yoyo Sutarya, menolak keras dan mempertanyakan asal usul daging ayam dengan adanya operasi yang akan dilakukan Pemkot Bandung saat para pedagang daging ayam melakukan aksi mogok berdagang besok.
"Kami tanya apakah ini dari Bulog atau pihak ketiga? Karena teman-teman bandar belum ada yang dapet pasokan ayam sampe saat ini. Jadi kami bandar dan pedagang menolak adanya operasi pasar dari Pemerintah," kata Yoyo saat dihubungi kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)