Arya saat tiba di RSHS Bandung, Jabar, Senin (11/7/2016). (Metrotvnews.com/dok RSHS Bandung)
Arya saat tiba di RSHS Bandung, Jabar, Senin (11/7/2016). (Metrotvnews.com/dok RSHS Bandung) (Roni Kurniawan)

Tak Rewel dan Mau Olahraga, Bobot Arya jadi 186,8 Kg

obesitas
Roni Kurniawan • 14 Juli 2016 13:02
medcom.id, Bandung: Selama empat hari ditangani tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, bobot Arya Permana turun 3,2 kilogram. Hingga Kamis, 14 Juli 2016, berat tubuh bocah 10 tahun itu jadi 186,8 kilogram.
 
Novina Andriani, sekretaris tim dokter RSHS yang menangani Arya, bilang, bocah asal Kabupaten Karawang itu cukup kooperatif. Arya tidak rewel dan mau mengikuti pola makan sesuai program diet.
 
"Anaknya tenang, mau makan. Makannya pun sesuai porsi yang diberikan dan dia tidak protes," ujar Noviani kepada wartawan di RSHS, Jalan Pasteur, Bandung, Jawa Barat.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menurut catatan dokter, hari ini bobot Arya turun 1,2 kilogram. Kemarin, atau dua hari dirawat berat badannya turun sekitar dua kilogram. Jadi, sekarang berat badan Arya 186,8 kilogram dari semula 190 kilogram.
 
Mau olahraga
Ia mengatakan, selain mengatur menu makanan, Arya pun kerap diberikan berbagai kegiatan fisik agar mudah berkeringat. Mulai berjalan kaki di kamar tempatnya dirawat, maupun olahraga ringan mengikuti gerakan dalam sebuah permainan tari di perangkat konsol.
 
"Kegiatannya aktif mulai berjalan-jalan, dan mulai sudah mau olahraga sedikit," kata wanita yang merangkap sebagai dokter spesialis anak bagian endokrin ini.
 
Tak Rewel dan Mau Olahraga, Bobot Arya jadi 186,8 Kg
Novina Andriani, sekretaris tim dokter RSHS Bandung yang menangani Arya saat diwawancarai media, Kamis (14/7/2016). (Metrotvnews.com/Roni Kurniawan)
 
Noviani menegaskan, selama melakukan program diet di RSHS, Arya tidak ditekankan untuk berpuasa sama sekali. Namun dokter tim memberikan memberikan porsi makanan yang seimbang baik karbohirat maupun kalori.
 
"Baik karbohidrat, protein, lemak serat mineral dan vitamin, kami berikan secara seimbang," tuturnya.
 
Fakta Arya
Arya merupakan anak pasangan Rokayah-Ade Somantri, keluarga sederhana yang tinggal di Karawang, Jabar. Saat lahir, bobot Arya cukup normal, yakni 3,8 kg. Namun, keanehan mulai tampak saat usianya menginjak lima tahun.
 
Nafsu makan Arya bertambah drastis diikuti berat tubuhnya. Dia bisa menghabiskan dua kali porsi makan orang dewasa dalam sekali makan. Belum ditambah 20 bungkus sejenis sirup kemasan tiap hari. Orangtuanya mengaku harus cari utangan untuk biaya makan Arya.
 
Besarnya nafsu makan itu membuat bobot Arya mencapai 72 kg saat usia masuk delapan tahun. Padahal, untuk anak seusianya berbobot maksimal 50 kg. Bobotnya makin tak terkendali saat menginjak 10 tahun, mencapai 190 kg.
 
Media asing, Dailymail menjuluki Arya sebagai “The Worlds Fattest Boy”. Oleh pemerintah, akhirnya Arya dibawa ke RSHS Bandung untuk menjalani program penurunan berat badan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif