"Musim Kemarau mengakibatkan Kekeringan. Musim hujan bisa mendatangkan banjir selama tata ruang tidak tertata dengan baik," kata Chay Asdak di Gedung Rektorat Unpad, Jalan Dipatiukur, Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/8/2015).
Menurut Chay distribusi air Waduk Jatigede akan didominasi oleh sektor industri dan perumahan. Selain itu akan ada dampak terhadap lingkungan terkait alih fungsi hutan dalam pembangunan Waduk Jatigede ini.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Dengan begitu, saya kira kedepan Jabar harus siap bukan jadi daerah lumbung pangan lagi," ujarnya.
Berdasarkan hasil studi, penggenangan Waduk Jatigede yang mengandalkan Sungai Cimanuk ini mengalami sedimentasi lebih dari 4 juta meter kubik per tahun. Hal itu akan menimbulkan risiko berkepanjangan.
Chay mengatakan akibat sedimentasi dan pemanfaatan Sungai Cimanuk akan berimbas kepada pengairan untuk fungsi pertanian di wilayah sekitarnya. Wilayah yang terkena dampak itu yakni Jawa Barat bagian Utara, Karawang, Cirebon, dan Indramayu.
"Jadi ini juga menjadi ancaman dan menjadi tantangan besar bagi ide awal untuk pertanian," imbuh dia.
Chay memprediksi Waduk Jatigede hanya mampu bertahan selama 25 tahun. Ini meleset dari perencanaan awal yang mengklaim bahwa manfaat Waduk Jatigede akan bertahan selama 50 tahun kedepan.
Penggenangan Waduk Jatigede akan dilakukan pada 31 Agustus 2015. Ada 257 kepala keluarga yang terkena dampak pembangunan Waduk Jatigede ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)