Arya saat tiba di RSHS Bandung, Jabar, Senin (11/7/2016). (Metrotvnews.com/dok RSHS Bandung)
Arya saat tiba di RSHS Bandung, Jabar, Senin (11/7/2016). (Metrotvnews.com/dok RSHS Bandung) (Roni Kurniawan)

Guru untuk Arya Tak Kunjung Datang

obesitas
Roni Kurniawan • 15 Juli 2016 15:24
medcom.id, Bandung: Dinas Pendidikan Jawa Barat menjanjikan dua guru untuk secara khusus mengajar Arya Permana. Namun, hingga Jumat (15/7/2016) siang, guru yang dinanti tak kunjung datang ke RS Hasan Sadikin, Bandung, tempat bocah 10 tahun itu menjalani program penurunan berat badan.
 
Viramitha, anggota Tim Dokter RSHS yang menangani Arya, bilang, bocah kelas IV SD itu sempat tak mau menjalankan diet yang diprogramkan dokter. Dampaknya, berat badan Arya tidak lagi turun.
 
Padahal, sejak dirawat di RSHS, bobot Arya turun sekira 500 gram per hari. Selama empat hari dalam pantauan tim dokter spesialis, berat tubuh Arya menjadi di kisaran 186 kilogram dari semula 190 kilogram.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Baca: Mulai Besok, Arya Bakal Dapat Guru Privat
 
"Sebenarya dia (Arya) cukup sedih selama setahun ini tidak ke sekolah. Ketika kemarin dari (perwakilan) Disdik (Jabar) datang, Arya cukup senang, dia menanyakan kira-kira kapan gurunya akan datang," kata Viramitha, saat ditemui di RSHS, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jumat (15/7/2016).
 
Sementara itu, hingga siang ini, guru yang dikerahkan oleh Disdik Jabar belum datang untuk menemui Arya. Untuk membuat Arya tak ngambek, tim dokter membujuknya. Meski akhirnya mau bergerak lagi, namun "Arya menanyakan lagi kapan gurunya hadir," tambah Viramitha.
 
Terkait pola pendidikan, pihak RSHS Bandung menyerahkan metode belajar yang akan diberikan oleh guru kepada Arya. Rencananya, metode pelajaran yang diberikan secara bertahap untuk memulihkan dan menjaga psikologis Arya.
 
Kemarin,  Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Disdik Jabar, Ester Mayori, mengunjungi Arya. Pada kesempatan itu, dia bilang akan mengalokasikan dua guru untun mengajar Arya. Dijanjikan, guru akan datang mulai hari ini.
 
Fakta Arya
Arya merupakan anak pasangan Rokayah-Ade Somantri, keluarga sederhana yang tinggal di Karawang, Jabar. Saat lahir, bobot Arya cukup normal, yakni 3,8 kg. Namun, keanehan mulai tampak saat usianya menginjak lima tahun.
 
Nafsu makan Arya bertambah drastis diikuti berat tubuhnya. Dia bisa menghabiskan dua kali porsi makan orang dewasa dalam sekali makan. Belum ditambah 20 bungkus sejenis sirup kemasan tiap hari. Orangtuanya mengaku harus cari utangan untuk biaya makan Arya.
 
Guru untuk Arya Tak Kunjung Datang
Ruang Kenanga Lantai II, RSHS Bandung, tempat Arya menjalani program penurunan berat badan. (Metrotvnews.com/Roni Kurniawan)
 
Besarnya nafsu makan itu membuat bobot Arya mencapai 72 kg saat usia masuk delapan tahun. Padahal, untuk anak seusianya berbobot maksimal 50 kg. Bobotnya makin tak terkendali saat menginjak 10 tahun, mencapai 190 kg.
 
Media asing, Dailymail menjuluki Arya sebagai “The Worlds Fattest Boy”. Oleh pemerintah, akhirnya Arya dibawa ke RSHS Bandung untuk menjalani program penurunan berat badan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif