"Hari ini laporannya sudah 139 orang dan satu orang meninggal," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ahyani Raksanegara saat dihubungi, Selasa (22/9/2014).
(Baca: Puluhan Orang di Cipadung Kulon Bandung Keracunan Makanan)
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Diakui Ahyani, penambahan jumlah korban tersebut sesuai dengan yang diprediksikan. Pasalnya, menurut laporan yang ia terima, ratusan warga menyantap hidangan makanan tersebut. Selain itu, Ahyani pun langsung memerintahkan bawahannya untuk membuat posko kesehatan yang ditempatkan di lokasi yang lebih dekat dengan warga.
"Kita ada posko medis, silahkan melaporkan. Intinya warga jangan panik. Waspada boleh, tapi panik jangan. Bila terjadi gejala-gejala, segera datang ke posko yang sudah disediakan," tuturnya.
Lebih lanjut, Ahyani mengatakan, untuk warga yang melaporkan akan ditangani langsung. Selain itu, saat ini warga tidak hanya dirujuk ke RSUD Ujungberung dikarenakan kapasitas rumah sakit tersebut sudah melampaui batas.
"Karena di RSUD sudah penuh, warga bisa datang ke Rumah Sakit Al-Islam dan Rumah Sakit Santo Yusup. Tapi warga jangan datang sendiri, harus melalui rujukan dari posko," imbuhnya.
Lebih lanjut, Ahyani mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan uji laboratorium terhadap sumber makanan yang disantap warga saat hajatan pada Minggu 20 September. Hingga saat ini, Dinkes pun masih menunggu hasil uji laboratorium tersebut.
"Hasil lab-nya itu bisa diketahui 10 hari dari kemarin," cetusnya.
Sambil menunggu hasil lab tersebut, Dinkes pun saat ini terus melakukan penanganan terhadap warga yang masih mengeluhkan rasa sakit serta membuktikan sumber makanan penyebab keracunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
