Pemprov Jabar mendesak Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) untuk menertibkan WNA yang menguasai lahan-lahan tersebut. Pasalnya, jumlah WNA yang menguasai lahan meningkat.
Wakil Gubernur Dedy Mizwar mengatakan, Senin 14 Desember 2015, mengaku resah. Pada 2014, jumlahnya hanya 300 orang. Lalu pada 2015, jumlahnya meningkat menjadi 500 orang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Seharusnya mereka segera ditindak," kata Dedy.
Modusnya, kata Dedy, pria asing menikahi perempuan setempat secara siri. Ada perjanjian di balik pernikahan tersebut yaitu pembelian lahan. Kemudian, pria asing itu membangun pabrik dan restoran di lahan tersebut.
"Fakta itu ditemukan di kawasan Cisarua Bogor, Subang, dan Karawang," tambah Dedy.
Bila pria asing itu menceraikan istrinya, maka sang istri tak mendapat hak atas lahan tersebut.
"Jadi seluruh pihak harus mewaspadai tindakan itu jangan sampai lahan pribumi dikuasai asing," harap Dedy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
