Polisi mengajak warga bernegosiasi. Warga pun balik kanan. Warga memilih menuju kantor pelaksana Tol Kanci Pejagan di Desa Mertapada.
Polisi menyediakan empat mobil Dalmas dan sejumlah mobil patroli untuk mengangkut warga. Namun, sebagian warga tetap memilih untuk jalan kaki.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Namun, warga tetap pada tuntutannya, yakni meminta pengelola tol membuat gorong-gorong. "Kalau tidak segera dibuat gorong-gorong, Desa Japura Bakti bisa tenggelam," kata Azhar.
Sedangkan, Yoyon Syukron, 40, salah satu warga, mengatakan, sejak jalan tol dibangun, banjir kerap melanda wilayah Desa Japura Bakti. Ketinggian air dari tahun ke tahun makin meningkat.
Yoyon menuturkan, banjir terakhir yang terjadi beberapa minggu lalu. Membuat kerusakan cukup besar. "Banyak bangunan ambruk. Kalau tidak segera diatasi, bisa tambah parah," kata Yoyon di Cirebon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)