Suasana pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB di kantor pusat PDAM tersebut mendadak ramai saat Dirut PDAM menjadi kasir untuk melayani para pelanggan. Sontak para pelanggan yang sedang duduk di bangku antrean heran dengan pelayanan yang tak biasa itu.
"Ada apa ya ini? Dilayani langsung sama Dirutnya," ujar Ida Farida, 38, warga asal Coblong, Kota Bandung yang hendak membayar rekening tagihan air bersih di PDAM Tirtawening, Jalan Badak Singa, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (5/9/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tak lama berselang, Sonny Samili menyampaikan ucapan selamat Hari Pelanggan Nasional kepada warga yang sedang duduk menunggu antrean. Sonny mengaku sengaja turun langsung untuk mengetahui kekurangan dalam memberikan pelayanan.
"Ini moment yang sangat berharga bagi kami sebagai perusahaan yang berbisnis. Karena kami bisa langsung berinteraksi dengan warga saat melakukan pembayaran," kata Sonny Samili.
Sonny mengatakan, pelayanan yang diberikan langsung olehnya tak hanya sebagai seremoni semata. Ia ingin tahu pelayanan yang biasa didapatkan pelanggan. Pasalnya, Sonny menginginkan di setiap loket pembayaran para kasir tak hanya melakukan tugas pokok yakni menerima pembayaran tagihan.
"Jadi tugas kasir itu tidak hanya melakukan transaksi saja, tapi harus ada komunikasi dengan pelanggan. Kita harus tahu apa keluhan pelanggan sehingga kita bisa melakukan perbaikan kedepannya," kata dia.
Sementara itu, Ida Farida, pelanggan PDAM mengaku, masih kurang mendapatkan pelayanan terutama saat ia mengetahui tagihan air tidak sesuai dengan yang digunakan. Bahkan Ida harus membayar hampir dua kali lipat dalam sebulan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
"Iya tadi saya komplain karena biasanya bayar air itu enggak kurang dari Rp150 ribu, tapi tadi pas bayar lebih dari Rp300 ribu," kata Ida kepada Metrotvnews.com.
Selain itu, Ida pun menngkritisi sistem pemeriksaan yang dilakukan petugas lapangan. Pasalnya, pemeriksaan meteran air yang digunakan tidak sesuai dengan jumlah tagihan yang harus dibayarkan.
"Seperti sekarang, masak rumah tangga bayarnya segede ini. Kalau saya buka kos-kosan wajar, tapi ini mah rumah tangga. Lagian enggak 24 jam terus pakai air," kesal dia.
Ida berharap, PDAM memberitahukan jadwal pemeriksaan alat hitung penggunaan air kepada masyarakat. Pasalnya, ia mengaku sering tidak mengetahui saat petugas dari PDAM datang untuk melakukan pemeriksaan.
"Harusnya jadwal pemeriksaan dikasih tahu. Jadi saya bisa tanya-tanya juga ke petugasnya," pungkas Ida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)