Sejak berat badannya melonjak hingga 190 kilogram, Arya berhenti sekolah. Harusnya, putra kedua pasangan Rokayah-Ade Somantri asal Kabupaten Karawang itu duduk dibangku kelas IV Sekolah Dasar. Arya berhenti sekolah karena tak kuat berjalan sejauh 60 meter menuju sekolahnya.
"Jadi selama di rumah sakit, dari Dinas Pendidikan akan mengirimkan guru untuk memberikan pelayanan kepada Arya," ujar Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Disdik Jabar, Ester Mayori, usai menengok Arya di RSHS, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (14/7/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

Arya saat tiba di RSHS Bandung, Jabar, Senin (11/7/2016). (Metrotvnews.com/dok RSHS)
Dua guru pun dipersiapkan secara khusus oleh Disdik Jabar untuk mengajar Arya di RSHS. Diakuinya, guru tersebut akan mulai mengajar pada Jumat 15 Juli. Namun, pola pengajaran yang akan diberikan kepada Arya tidak seperti siswa pada umumnya.
"Jadi tidak langsung ke mata pelajaran. Tentunya kepada hal-hal yang sifatnya akademis. Tapi yang penting kita ingin mengamankan dulu kondisi psikologis si anak," tururnya.
Kemungkinan besar, kata dia, Arya akan mendapatkan waktu belajar selama satu hingga dua jam setiap hari. Hal itu pun tentunya disesuaikan dengan konsisi serta psikologis Arya.
"Tapi untuk saat ini guru yang akan mengajar bergiliran, tidak langsung dua-duanya. Karena itu juga setelah berbicara dengan pihak RSHS yang mengizinkan untuk sementara satu guru dulu," tutupnya.
Rencananya, Arya akan belajar di ruang perawatannya di Gedung Kenanga Lantai II, RSHS Bandung. Alternatif lain, timpal Novina Andriani selaku sekretaris tim dokter RSHS yang menganani Arya, belajar dilakukan di ruang berbeda di gedung yang sama.

Novina Andriani selaku sekretaris tim dokter RSHS. (Metrotvnews.com/Roni Kurniawan)
Arya menjalani perawatan di RSHS Bandung sejak Senin, 11 Juli. Hingga hari ini, berat badannya telah turun menjadi 186,8 kilogram dari semula 190 kilogram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)