Aisyah, 60, salah satu warga, mengatakan terpaksa memarkir perahunya di depan rumah karena khawatir terseret banjir.
"Kalau banjir begini, kayu yang biasa buat nambatin perahu juga kebawa. Jadi, kita taruh di depan rumah," kata Aisyah, ditemui di rumahnya di Gebang Udik, Selasa (3/1/2017).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Keberadaan perahu di depan rumah, kata dia, juga untuk menahan gempuran air. Posisi rumah Aisyah yang tepat berada di pinggir Sungai Ciberes membuat tempat tinggalnya itu paling rawan.
"Kalau tidak ada perahu, arusnya langsung menghantam rumah. Bisa-bisa rumahnya rusak," kata dia.
Saat banjir, Aisyah bersama keluarganya harus mengungsi ke Balai Desa Gebang Udik. Ia lupa siapa yang mengevakuasinya, namun ia mengaku ditolong menggunakan perahu karet.
Ribuan rumah di Kabupaten Cirebon terdampak banjir. Banjir terjadi setelah Sungai Ciberes yang menjadi tempat lalu lalang perahu nelayan, meluap. Meluapnya air juga disertai rob air laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)