Tiga rumah hancur tertimpa tembok sepanjang 48 meter dan tinggi dua meter itu. Penyangga atap dan gentengnya rusak serta berserakan di lantai karena tidak kuat menahan beratnya beton tembok.
Peristiwa ini mangakibatkan empat orang luka-luka. Satu di antaranya harus menjalani perawatan rumah sakit dikarenakan patah tulang punggung.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kejadiannya sekitar pukul 09.30 WIB, tiba-tiba saja temboknya roboh. Kakak ipar saya, Jamaludin, 70 yang sedang berada di ruang belakang, tertimpa tembok dan mengalami patah tulang pinggul," ujar Rudi, 52, salah satu keluarga korban, Selasa (3/3/2015).
Menurut dia, tembok pembatas itu roboh lantaran besi rangka tembok sangat kecil. Sementa ukuran tembok yang cukup besar.
"Silakan lihat sendiri, besinya sangat kecil, sangat tidak memikirkan keselamatan masyarakat yang ada disekitarnya. Apalagi tidak ada jaring pengaman atau lainnya, agar runtuhan bangunan tidak langsung menimpa rumah masyarakat," beber Rudi.
Kapolsek Utara Barat, Komisaris Luhut Sitohang, mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan atas kasus ini. Bangunan ini rencananya untuk Mal Yogya Grand dengan menggandeng kontraktor PT Tata.
"Tadi dari pihak mal maupun kontraktor sudah melihat lokasi kejadian, kita saat ini masih melakukan penyelidikan. Namun, masyarakat meminta untuk kegiatan pembangunan diberhentikan sementara, sampai ada solusi atas masalah ini dan keselamatan warga sekitar," kata Luhut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(BOB)