Ilustrasi. Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Ilustrasi. Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay (Apit Haeruman)

Kereta Sukabumi Anjlok di Stasiun Cibadak

kereta anjlok
Apit Haeruman • 21 Mei 2016 12:21
medcom.id, Sukabumi: Kereta Sukabumi yang hendak ke Bogor mengalami anjlok tak jauh dari Stasiun Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu pagi 21 Mei 2016. Anjloknya kereta membuat rel patah.
 
Kejadian ini membuat panik warga sekitar karena suara yang ditimbulkan keras. Kepanikan juga terjadi di dalam gerbong penumpang. Mereka berebut menyelamatkan diri.
 
"Belum diketahui penyebab anjloknya kereta," kata Petugas PT KAI Septian Maulana. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sejumlah petugas diturunkan untuk mengevakuasi gerbong restorasi dan memperbaiki rel yang patah. Penumpang kemudian dialihkan ke gerbong lainnya untuk melanjutkan perjalanan ke Bogor.
 
Hingga berita ini diturunkan, gerbong restorasi masih teronggok di Stasiun Cibadak. Kejadian ini membuat perjalanan tujuan Sukabumi-Bogor maupun sebaliknya terganggu hingga proses perbaikan rampung.
 
Kereta Sukabumi Anjlok di Stasiun Cibadak
Lokasi rawan longsor antara Stasiun Bogor dan Batu Tulis. Foto: Metrotvnews.com/Mulvi
 
Kereta Sukabumi kerap anjlok. Catatan Metrotvnews.com, pada 2016 terjadi dua kali kereta anjlok. pertama, kereta pengangkut kerikil anjlok di pintu tujuh KM 2+600, antara Stasiun Batu Tulis dengan Stasiun Paledang, Kota Bogor, Jumat malam 8 Januari. Akibat peristiwa tersebut perjalanan Kereta Pangrango jurusan Sukabumi-Bogor terganggu.
 
Kejadian kedua pada Jumat 15 Januari. Kereta anjlok di sekitar Stasiun Ciomas dan Meseng. Saat itu kereta tengah mengangkut air mineral.
 
Kereta Sukabumi Anjlok di Stasiun Cibadak
Perjalanan kereta sukabumi kerap terganggu. Foto: Metrotvnews.com/Mulvi
 
Humas PT KAI Daop I Jakarta, Bambang Setyo Prayitno, mencatat ada 15 daerah rawan longsor di sepanjang rute rel kereta Sukabumi-Bogor. Titik-titik rawan itu di antaranya tiga titik rawan banjir dan pergerakan tanah antara Stasiun Bogor dan Batu Tulis, delapan titik rawan banjir Stasiun Batu Tulis dan Maseng, serta empat titik rawan pergerakan tanah antara Stasiun Maseng hingga Sukabumi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif