Kepala Desa Orimalang, Bunarso, mengatakan DS dan JN merupakan kakak-adik. JN ditangkap Densus saat menggeladah rumah DS yang ditangkap kemarin malam. “Tadi pagi tim Densus memang menggeledah salah satu rumah warga kami. Tim Densus juga membawa JN,” ujar Bunarso, Jumat (15/1/2016).
Bunarso mengatakan di depan rumah DS pernah dikibarkan bendera Islamic State (ISIS) saat organisasi radikal itu sedang menjadi bahan perbincangan banyak orang. Namun, menurutnya, saat itu warga tidak tahu kalau bendera tersebut merupakan bendera ISIS.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Kalau waktunya saya lupa, sudah lumayan lama. Tapi saat itu memang ISIS sedang jadi pembicaraan. Warga di sini biasa saja karena memang tidak mengerti itu bendera ISIS,” ujar Bunarso.
Sedangkan Edi, tetangga DS, mengaku tidak tahu tentang pengibaran bendera ISIS yang pernah dilakukan DS maupun JN. “Waduh saya tidak tahu, mungkin sudah lama, jadi saya lupa,” ujar Edi.
Saat Metrotvnews.com melihat rumah DS, di depan rumahnya terdapat tulisan Islamic State cukup besar yang diguratkan memakai cat hitam. Rumah DS kecil namun memiliki halaman yang luas.
Penangkapan terduga teroris di seluruh Indonesia terjadi setelah rentetan bom dan baku tembak di sekitar Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Kamis, 14 Januari. Ledakan pertama terjadi di depan gerai Starbucks sekitar pukul 10.50 WIB. Ledakan kemudian berlanjut dan sempat terjadi baku tembak. Tercatat, tujuh orang meninggal dan 24 orang terluka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
