Akibatnya, ratusan jamaah haji terpaksa tertunda keberangkatannya dan terpisah dari rombongan. Tidak sedikit calon haji mengajukan protes, kecewa bahkan pingsan ketika mendapatkan informasi penundaan keberangkatan.
"Pemerintah harus lebih waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi dalam penyelenggaraan haji. Salah satunya adalah kasus tahun ini," kata KH. Adib Rofiuddin, Pengasuh Pondok Pesantren Buntet Cirebon, sekaligus Mustasyar PBNU, Sabtu (22/08/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Contohnya kata Adib, dalam rombongan KBIH YLPI Buntet Pesantren yang dipimpinnya, terdapat 18 calon jamaah haji yang terganjal visa. Namun, berkat kerja keras dari semua pihak terutama Kementrian Agama, saat ini tinggal empat calon haji yang masih belum mendapatkan visa.
"Dari 91 orang calon haji yang ada di KBIH YLPI Buntet Pesantren, awalnya 18 orang yang belum mendapatkan visa. Namun informasi terakhir, tinggal empat orang," jelas Adib.
Walaupun dalam masalah ini hanya mengakibatkan penundaan, namun efek yang dirasakan oleh calon jamaah haji cukup terasa. Apalagi, calon jamaah haji sudah mengeluarkan segala usaha untuk mempersiapkan keberangkatannya tersebut.
"Yang pasti jamaah akan cukup down kalau terkena dampak ini. Pemerintah harus melakukan evaluasi agar kejadian seperti ini tidak terulang," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)