Tim dokter Rumah Sakit dr Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat, tempat Arya dirawat, terus berusaha mengatur pola tidur putra kedua pasangan Rokayah-Ade Somantri itu. Sebab, Arya lebih kerap tidur pada siang hari.
Bila sudah tidur, bocah yang bobotnya kini 186,8 kilogram dari semula 190 kilogram, sangat susah dibangunkan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sampai saat ini kami masih mencoba mengendalikan, mengatur kembali agar irama tidurnya kembali normal. Arya kadang pagi-pagi masih bobo, kadang kita suka susah membangunkannya" ujar Novina Andriani, sekretaris tim dokter RSHS, kepada wartawan di RSHS Bandung, Jalan Pasteur, Kamis (14/7/2016).
Selain itu, tim dokter juga mengatur pola aktivitas Arya. Saat bangun pagi, Arya diharapkan melakukan berbagai aktivitas. Salah satunya, berjalan kaki atau olahraga ringan.
"Dengan begitu, lemak dalam tubuhnya secara perlahan akan berkurang. Jika Arya terlalu banyak diam, lemak dalam tubuhnya akan terus menumpuk dan sulit mengembalikannya pada bobot tubuh ideal," urainya.
Arya berada di RSHS sejak Senin 11 Juli. Dia ditangani 13 dokter spesialis. Empat hari dirawat, bobot Arya turun 3,2 kilogram. Selama di RSHS, Arya tak menggunakan fasilitas tempat tidur yang disediakan. Arya memilih tidur di lantai beralas karpet dan kasur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)