Kepala SMK As-Sighor Cirebon, Ahmad Faiz, mengaku tak memiliki banyak dana untuk menyediakan komputer. Lantaran itu ia meminjam laptop milik siswa selama pelaksanaan UNBK.
"Tidak ada larangan menggunakan laptop milik siswa. Kami akhirnya menggunakan opsi itu," ujar Ahmad Faiz di Cirebon, Kamis 23 Maret 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ini merupakan kali pertama SMK As-Sighor melaksanakan UNBK. Namun Ahmad Faiz mengaku tak merasa keberatan dengan pelaksanaan ujian sistem tersebut karena sekolah tak harus menyediakan peralatan sendiri.
SMK As-Sighor menyediakan 4 komputer. Sementara jumlah siswa yang harus mengikuti UNBK Tahun Ajaran 2016/2017 yaitu 12 orang. Sehingga 8 siswa harus menggunakan laptop sendiri.
Siswa membawa laptopnya sejak simulasi beberapa waktu lalu. Teknisi menghubungkan jaringan dengan laptop siswa.
"Soalnya kalau diwajibkan kami tidak sanggup," ungkap Faiz.
UNBK juga diselenggarakan SMK Mekanika Buntet Pesantren. Pihak sekolah mengaku siap melaksanakan UNBK. Sebab, SMK Mekanika Bunter Pesantren sudah menyelenggarakan UNBK di tahun sebelumnya.
Sekolah yang berada di Komplek Pondok Pesantren Buntet ini, lebih siap dibandingkan sekolah lainnya. Karena sudah pernah melaksanakan UNBK sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
