Kedatangan TKI overstayer  Arab Saudi tiba di Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (1/6/2016). (Ant/Lucky R)
Kedatangan TKI overstayer Arab Saudi tiba di Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (1/6/2016). (Ant/Lucky R) (Ahmad Rofahan)

Kemenko PMK: Baru 7.000 TKI Daftar Amnesti Arab Saudi

indonesia-arab saudi
Ahmad Rofahan • 10 Mei 2017 16:35
medcom.id, Cirebon: Deputi Bidang Koordinasi dan Perlindungan Perempuan Kemenko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Sujatmiko menyebut ada 63 ribu tenaga kerja Indonesia overstay atau kelebihan izin tinggal di Arab Saudi.
 
Namun, baru tujuh ribu yang memanfaatkan program amnesti kelebihan izin tinggal yang diselenggarakan pemerintah Arab Saudi untuk migran ilegal tersebut. Dari jumlah itu, baru sekitar tiga ribu yang sudah mendapatkan izin keluar untuk kembali ke Indonesia. Sedangkan TKI yang sudah memiliki tiket dan siap pulang baru sekitar 1.500 orang.


Arab Saudi Kembali Berlakukan Amnesti, RI Pantau WNI

Mantan Duta Besar RI untuk Sudan ini menduga, minimnya minat TKI pada amnesti lantaran pengampunan berbentuk mandiri. Yaitu, biaya pemulangan dan lainnya tidak ditanggung pemerintah Arab Saudi ataupun Indonesia.
 
Selain itu, sejumlah TKI juga enggan mengikuti amnesti karena hawatir tidak boleh kembali pulang ke Arab Saudi.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Di sini sedang ada moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi. Kalau mereka pulang, khawatir tidak bisa kembali lagi,” kata Sujatmiko, di Cirebon, Rabu, 10 Mei 2017.
 
Sujatmiko menjelaskan, jika amnesti ini tidak dimanfaatkan, para TKI terancam denda dan kurungan penjara.
 
Progam pengampunan murni inisiatif pemerintah Saudi. Program berlaku selama 90 hari sejak dibuka pada 29 Maret lalu.
 
Selama masa amnesti, para migran ilegal yang sukarela menyerahkan diri, diizinkan meninggalkan Saudi tanpa bayar denda. Pemerintah setempat juga tidak akan melarang masuk kembali ke Arab.
 
Konjen KJRI Jeddah, Muhamad Hery Sarifudin, bulang, KJRI mempunyai komitmen sangat tinggi untuk membantu WNI di kawasan yang termasuk dalam kategori dapat memanfaatkan program ini.
 
"Kami akan membantu WNI yang tidak atau kurang lengkap dokumennya, ya, kita akan keluarkan dan tidak dipungut biaya," ujar dia, dikutip Metrotvnews.com, Selasa, 28 Maret 2017.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif