Peringati Hari Pendidikan Nasional, puluhan guru yang tergabung dalam Forum Aksi Guru Indonesia Kota Bandung berdemonstrasi di depan Gedung Sate, Sabtu (2/5/2015). Foto: Roni Kurniawan
Peringati Hari Pendidikan Nasional, puluhan guru yang tergabung dalam Forum Aksi Guru Indonesia Kota Bandung berdemonstrasi di depan Gedung Sate, Sabtu (2/5/2015). Foto: Roni Kurniawan (Roni Kurniawan)

Guru Honorer di Bandung Tuntut Pendidikan Gratis dan Upah Layak

hari pendidikan nasional
Roni Kurniawan • 02 Mei 2015 17:09
medcom.id, Bandung: Peringati Hari Pendidikan Nasional, puluhan guru yang tergabung dalam Forum Aksi Guru Indonesia Kota Bandung berdemonstrasi di depan Gedung Sate, Sabtu (2/5/2015). Mereka menuntut janji Presiden, Joko Widodo dan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, atas pendidikan gratis.
 
Sebab, mereka menilai masih banyaknya sekolah yang belum membebaskan murid dari biaya pendidikan.
 
Mereka menagih janji kampanye Jokowi dan Aher yang akan menggratiskan sekolah dari SD-SMA.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Ketua Forum Aksi Guru Indonesia, Iwan Hermawan, mengaku punya data jika masih banyak sekolah di Jawa Barat yang belum gratis dari tingkat SD-SMA. Ini, lanjutnya, menjadi bukti pendidikan dijadikan alat politik saat melakukan kampanye.
 
"Di Jawa Barat, 50 persen sekolah belum gratis. Selain itu masih banyak pungli dan penyuapan di sektor pendidikan," kata Iwan kepada awak media di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (2/5/2015).
 
FAGI pun menuntut kesejahteraan para guru yang masih kurang, terutama guru honorer yang bertahun-tahun belum diangkat PNS. Mereka tidak mendapatkan upah yang tidak layak.
 
"Guru honorer hanya diupah Rp500 ribu per bulan, sangat tidak layak," teriak salah seorang guru honorer.
 
Tidak hanya itu, upah para guru honorer sering ditunggak hingga sembilan bulan. Mereka menilai hal itu tidak adil, mengingat tugas dan tanggung jawab guru honorer tidak ada bedanya dengan guru yang berstatus sebagai PNS.
 
"Guru PAI dan TK tunjangannya ditunggak selama 9 bukan karena alasan datanya tidak ada. Apa kami ini hantu? Kami pegang datanya," tegas Yanyan salah seorang guru honorer yang turut melakukan aksi pendemo.
 
Pendemo juga sempat menyindir rendahnya upah guru honorer dengan mengubah lirik lagu hymne guru menjadi
'Engkau pahlawan pembela bangsa tanpa imbalan jasa.'
 
Aksi mereka tidak mendapat tanggapan dari Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan. Orang nomor satu di Jabar tersebut sedang meresmikan Museum Pendidikan Nasional di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada saat yang sama.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(BOB)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif