Penolakan tersebut lantaran warga Cilopang merasa kurang nyaman dan merasa khawatir jika anak cucu mereka akan terpengaruh oleh kepercayaan mereka.
Sebelumnya, eks anggota Gafatar dipulangkan oleh Dinas Sosial Jawa Barat ke masing-masing daerah. Untuk Sumedang, ada satu keluarga berjumlah tujuh orang yang terdiri atas ayah, ibu, dan lima orang anak. Mereka sempat mendapat pembinaan dari Dinsos Jabar sebelum dititipkan ke Dinsos Kabupaten Sumedang, dan sekarang hendak dipulangkan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Akan tetapi rencana kepulangan mereka ke kampung halaman justru mendapat penolakan warga. “Jika ingin ke Cilopang harus ada surat-surat pindahnya, dari mana dia pindah dan juga harus ada bukti otentik kalau mereka memang mantan anggota Gafatar,” ujar Ace Suardi, anggota Badan Permusyawaratan Desa Cilopang, Senin (1/2/2016).
Ace berharap Dinsos Jabar menunda dulu kepulangan warga mantan anggota Gafatar tersebut sebelum ada kesepakatan dengan warga.
Wakil Bupati Sumedang, Eka Setiawan membenarkan jika di Sumedang ada satu keluarga yang merupakan mantan anggota Gafatar dan akan dipulangkan ke kampung halamannya.
“Jika ada penolakan warga, kami akan memberikan pemahaman kepada warga melalui aparat desa, kecamatan, dan aparat kepolisian serta TNI, karena bagaimana pun mereka adalah warga Sumedang,” kata Eka.
Eka mengajak semua lapisan masyarakat di Kabupaten Sumedang untuk tidak terpengaruh dengan kegiatan-kegiatan yang menyimpang atau sesat.
“Ini akan kita jadikan pelajaran karena ada warga yang ternyata terbawa pengaruh untuk masuk sebagai anggota Gafatar,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
