Melansir Antara, Jumat (22/7/2016), Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo, ada 80 kepala keluarga yang mengungsi. Rinciannya, 20 KK di Desa Nagrakjaya dan 60 KK di Desa Cimenteng.
"Bahkan dari pendataan sementara kami, ada ratusan rumah yang kondisinya rusak," katanya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Adapun data sementara rumah yang rusak akibat bencana tersebut 14 rumah rusak berat, 34 rusak sedang, 109 rusak ringan, dan 116 bangunan terancam. Tidak menutup kemungkinan jumlah bangunan yang rusak bakal bertambah, sebab BPBD Sukabumi terus memverifikasi data.
Bantuan darurat sudah disalurkan seperti makanan siap saji, perlengkapan tidur, dan lain-lain. "Kami juga sudah mendirikan tenda darurat yang bisa digunakan warga untuk pengungsian sementara," kata Usman.
Fenomena tanah bergerak di Desa Nagrekjaya bukan kali ini saja. Menurutnya, insiden serupa pernah terjadi pada 2012 yang menyebabkan puluhan rumah rusak. Untuk Desa Cimenteng baru pertama kali terkena fenomena tanah bergerak.
Sementara, Humas PMI Kabupaten Sukabumi, Atep Maulana mengatakan, pihaknya sudah menyalurkan beberapa bantuan dan obat-obatan untuk warga yang mengungsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)