Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Teni Sewara Rifa`i mengatakan, seluruh posyandu yang tersebar di 442 desa dijadikan Pos PIN Polio. Warga setempat membawa bayi dan balita guna mendapatkan vaksin polio gratis.
"Jumlah balita yang akan diimunisasi tersebut sebagaimana hasil pendataan dan laporan dari Puskesmas yang ada di 42 Kecamatan," kata Teni Sewara Rifa`i, di Kabupaten Garut, Jawa Barat Selasa (8/3/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut dia, pekan imunisasi polio ini harus dilakukan secara kontinu guna mempertahankan status bebas polio. Teni pun mengimbau masyarakat Garut mensukseskan program ini.
"Bagi para orangtua, kami mohon luangkanlah waktunya sebentar saja. Di bawah lima menit kok. Bawalah balitanya ke posyandu terdekat," ujar dia.
"Alhamdulillah, sampai hari ini, di Garut sendiri tak ditemukan kasus polio. Kalau pun pernah ada, tapi itu kan kasusnya sudah lama sekali," imbuh dia.
Teni menuturkan, PIN Polio di Kabupaten Garut ini akan menghabiskan dana sebesar Rp1,7 miliar. "Pemerintah sudah menggelontorkan dana sebesar Rp1,7 miliar lebih. Dana sejumlah itu bersumber dari Biaya Operasional Kesehatan (dari APBN) sebesar Rp1,6 miliar lebih, sedangkan dari APBD sekitar Rp40 juta," kata dia.
Menurut dia, anggaran itu digunakan untuk seluruh kebutuhan logistik. Di antaranya pembelian vaksin polio dan perlengkapan lainnya.
"Dana yang dikeluarkan oleh pemerintah ini kami gunakan untuk logistik PIN, yakni cold chain refrigerator sebanyak 67, vaccine carrier 177, thermos 209, dan 13.426 vial vaksin polio," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)