medcom.id, Bandung: Observatorium Bosscha mendadak menjadi lautan manusia saat proses gerhana matahari, pada Rabu 9 Maret. Bahkan usai adzan Subuh, warga sudah mulai berdatangan ke tempat penelitian yang berada di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Tak sedikit warga mengabadikan fenomena alam langka itu dengan swafoto (selfie).
Salah seorang di antaranya Dadang Rahmat, 38. Ia sengaja mengajak istri dan dua anaknya untuk menyaksikan proses gerhana matahari parsial di area Observatorium Bosscha. Bahkan Dadang tak hendak melewatkan momen itu dengan selfie membelakangi gerhana matahari.
"Ini kan cuma ratusan tahun sekali. Jadi harus diabadikan," kata Dadang Rahmat saat ditemui Metrotvnews.com, di Observatorium Bosscha, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (9/3/2016).
Hal serupa dilakukan Indah Pertiwi, 25. Bersama tiga rekannya mereka asyik wefie di saat pengunjung lain mengamati proses gerhana matahari parsial dengan kaca mata gerhana. Fenomena alam nan langka itu pun menjadi latar wefie Indah dengan teman-temannya.
Peneliti Observatorium Bosscha Evan Irawan mengatakan, berfoto berlatarkan gerhana matahari tidak berbahaya. Pasalnya, warga yang melakukan selfie berada membelakangi fenomena alam itu. Selain itu, kamera yang terdapat pada ponsel saat ini dinilai sudah canggih karena sudah dilengkapi dengan antiviolet.
"Kalau selfie tidak apa-apa karena dia membelakangi gerhana itu. Apalagi kamera sekarang canggih-canggih. Sudah ada antivioletnya. Jadi tidak apa-apa untuk selfie," kata Evan.
Hingga kini, ribuan pengunjung masih memadati area Observatorium Bosscha. Bahkan area penelitian astronomi itu mendadak ramai dikunjungi, terlebih hari ini merupakan libur nasional Hari Raya Nyepi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)