medcom.id, Bogor: Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, bersama Yayasan Mitra Netra dan PT IBM Indonesia mencanangkan konversi 1.000 buku ke bentuk braille dan buku audio. Program itu guna memperluas akses tunanetra mendapatkan pengetahuan melalui buku.
Pencanangan konversi ini disambut antusias sejumlah peserta yang mengikuti kegiatan konversi. Tak kurang dari 500 peserta yang berasal dari pelajar SMP dan SMA mengetik ulang buku untuk dikonversi ke braille dan buku audio.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, program itu bertujuan membangkitkan semangat sosial para pelajar. Mereka diajak melakukan hal positif dan bermanfaat bagi orang lain.
"Dari pada bermain Pokemon Go lebih baik berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Ada manfaatnya, ada pahalanya, lebih jangka panjang dampaknya," kata Bima Arya di Balai Kota Bogor, Senin (25/7/2016).
Warga yang ingin berkontribusi dapat mengikuti program ini dengan mudah. Caranya mengetik ulang isi buku kemudian diunggah ke seribubuku.kebi.or.id dengan mendaftar terlebih dahulu dan mencantumkan identitas, judul buku, dan jumlah halaman di alamat web tersebut.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Bogor Erna Hernawati Ganda Kusuma mengatakan, hingga siang tadi sudah ada 160 buku yang siap dikonversi. Setiap buku yang dikonversi terfilter di laman website agar tidak terjadi pengulangan.
"Jadi kalau ada yang sama, tidak bisa didaftarkan. Setelah selesai diupload, nanti dari yayasan yang akan mencetak maupun membuat buku audionya," kata dia.
Erna menjelaskan program ini diinisiasi Yayasan Mitra Netra dan PT IBM. Sementara penunjukan Kota Bogor sebagai kota pertaman pencanangan dilakukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam bentuk tantangan berbagi buku untuk tunanetra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)