Adanya pernyataan tersebut tentunya membuat rektor yang baru diangkat menggantikan Suhajar Diantoro awal Agustus lalu itu berharap agar Ahok tidak merecoki IPDN.
"Kita di NKRI ini mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing. Jadi, jangan merecoki tugas satu sama lain," ujar Ermaya, di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (10/9/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ermaya mengungkapkan sah-sah saja siapa pun mengkritisi IPDN. Namun, terkait pembubaran IPDN tentunya harus menempuh berbagai macam prosedur. "IPDN merupakan salah satu pencetak pamong praja di Indonesia dan merupakan produk undang-undang," katanya.
Ermaya juga meminta siapa pun yang mengkritisi IPDN tidak sampai mengganggu urusan atau tanggung jawab masing-masing tugas.
"Seluruh kegiatan perkuliahan maupun kegiatan di rektorat IPDN sampai saat ini lancar tak terganggu pemberitaan tersebut," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
