"Alhamdulillah dari Januari sampai sekarang tidak ada komplain," kata Alif ditemui di Kantor Perum Bulog Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Senin (23/5/2016).
Alif mengatakan, monitoring kualitas raskin selalu dilakukan oleh Perum Bulog Jabar. Bahkan monitoring dilakukan sejak padi baru ditanam.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Panen sudah kita monitoring dari awal ditanam sampai panen. Jadi kita sudah monitor dari awal kapan panen," jelas Alif.
Setelah itu, petani harus memastikan beras yang dijual ke Bulog sudah sesuai standar. Kadar air beras paling diperhatikan oleh Bulog.
"Karena beras kan tidak langsung dibagikan, misal yang masuk sekarang bisa jadi baru tersalurkan enam bulan kemudian, jadi dari awal kita standarnya terpenuhi, misal kadar air," terangnya.
Setelah masuk ke gudang, beras di-monitor setiap dua minggu sekali. Petugas di gudang diwajibkan membuat laporan. "Tiap hari kita monitor kan di gudang ada petugasnya, dua seminggu sekali kita minta laporannya jadi kita tahu sejarahnya dari awal beras masuk sampai disalurkan," papar Alif.
Saat sudah disalurkan pun pengecekan tetap dilakukan. Tim di tingkat kabupaten/kota dan tiap titik diatribusi mengecek ulang kualitas beras. Beras yang kualitasnya jelek akan langsung ditarik.
"Kalau lah sudah disalurkan, ada satu atau dua karung dari ribuan, ada penerina manfaat komplain, tetap kita tarik," pungkas Alif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)