Tim SAR mencari jasad dua korban di Sungai Cimanuk, Sumedang, Jawa Barat (Foto: MTVN/Ismail)
Tim SAR mencari jasad dua korban di Sungai Cimanuk, Sumedang, Jawa Barat (Foto: MTVN/Ismail) (Ismail)

Dua Pemancing Terbawa Arus Sungai Cimanuk Belum Ditemukan

tenggelam
Ismail • 01 Mei 2016 20:00
medcom.id, Sumedang: Dua orang warga Kecamatan Malangbong, Garut, Jawa Barat. hanyut terbawa arus Sungai Cimanuk, Sumedang, belum ditemukan. Dua korban yakni Yudan Ramdani, 14, dan Dede Mulyadi, 21, hanyut terbawa arus sungai Cimanuk, tepatnya di Blok Leuwipanjang RT 01/04, Dusun Bunter, Desa Cikareo Selatan, Kecamatan Wado, Sumedang, pada Jumat 29 April.
 
Informasi yang dihimpun, dua orang itu memancing di Sungai Cimanuk. Yudan dan Dede memancing bersama dua rekannya yakni Cucu, 16, dan Mardi, 20.
 
"Saat itu cuaca hujan deras sekitar jam 16.30. Mereka datang berempat, tapi jarak antara saksi dan korban radiusnya sekitar 50 meter. Saat saksi menghampiri tempat korban untuk mengajak pulang ternyata korban tidak ada di tempatnya," kata Dede, warga Desa Cikareo, saat ditemui Metrotvnews.com, Minggu (1/5/2016).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Hingga saat ini, dua korban berlum ditemukan. Warga hanya menemukan satu unit ponsel, sandal, dan dua alat pancing.
 
"Melihat itu awalnya tidak curiga dan menduga koban pulang lebih dulu. Namun, kata temannya, saat di rumah ternyata korban juga tidak ada. Setelah itu barulah warga berusaha mencari tapi tidak ketemu," kata dia.
 
Sementara itu, petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumedang, Basarnas, Polri, dan TNI, langsung melakukan pencarian sejak Sabtu 30 April. Petugas menyisir melalui darat dan perairan
menggunakan dua perahu dari lokasi pemancingan hingga perairan Desa Wado. Namun pencarian belum membuahkan hasil.
 
Pusat pengendalian Operasional BPBD Sumedang Puspita Dewi menuturkan, petugas mengalami kendala derasnya arus sungai dan banyaknya sampah di permukaan air. Meski demikian, pencarian masih tetap dilakukan.
 
"Kami terkendala arus yang cukup deras. Selain itu juga banyaknya sampah yang sulit ditembus oleh perahu karena korban juga bisa saja tersangkut di antara sampah-sampah tersebut," kata Puspita.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(TTD)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif