Gencarnya pemberitaan mengenai Ayi Rohayati dan anaknya yang tidur di kandang bebek, membuat pria yang akrab disapa Emil cukup geram. Pasalnya, kedua warganya tersebut sebelumnya sudah menerima bantuan program rumah tidak layak huni (Rutilahu) pada 2008.
"Jadi, ada keluarga sudah kita bantu program Rutilahu pada 2008, tapi dijual sama mereka. Kemudian, dia bercerai dengan suaminya dan beekelana ke banyak tempat. Setelah berkelana, dia tinggal di tempat yang tidak layak itu (kandang bebek)," ujar Emil, ditemui di Hotel Golden Flower, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/5/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain mendapatkan program Rutilahu, lanjut Emil, Ayi dan keluarga pun mendapatkan jatah beras miskin setiap bulannya. Ia menepis kabar yang menyatakan pemkot Bandung tidak memberikan bantuan kepada warganya.
"Dia dapat raskin juga. Jadi, kalau ada istilah di media, punten yah, tidak dibantu pemerintah, itu tidak betul. Bahkan, dia dapet raskin. Saya cek (bantuan) itu rutin," tutur Emil.
Sementara itu, Emil mengatakan saat ini kedua warganya itu sudah dipindahkan ke rumah yang layak huni. Kandang bebek yang menjadi tempat tinggal sebelumnya sudah dibongkar.
"Mulai kemarin sudah kita bongkar. Kita pindahin," jelasnya.
Emil mengimbau warga Kota Bandung yang senasib dengan Ayi untuk segera melaporkan diri. Karena, sebagai wali kota, dirinya tidak akan mengetahui permasalahan secara langsung jika masyarakat tak melapor.
"Kalau ada yang seperti itu, ya, sederhana. Lapor saja. Saya tidak akan bertindak kalau tidak ada laporan," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)