Direktur RSU dr Slamet Garut, Maskut Farid, mengakui dampak banjir mengganggu pelayanan di rumah sakit. RS kemudian menghentikan pelayanan pasien baru untuk rawat inap maupun jalan selama kurang lebih satu bulan.
"Kami membutuhkan waktu sebulan untuk membersihkan timbunan lumpur," kata Maskut di RSU dr Slamet Garut, Rabu (21/9/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Lumpur menumpuk di lantai satu rumah sakit. Tim medis tak dapat bertugas di poliklinik dan instalasi gawat darurat (IGD). Rata-rata, ketebalan lumpur hingga 50 Cm.

(Dampak banjir bandang di garut, Metrotv - Wildan Fadilah)
Saluran Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) rusak. Obat-obatan pun terbawa arus banjir.
Saat ini, 174 pasien rawat inap ditangani RSU dr Slamet. Mereka terdiri dari pasien penyakit jantung, penyakit dalam, hingga dua perempuan yang baru melahirkan.
Maskut mengatakan rumah sakit fokus menangani pasien-pasien tersebut. Rumah sakit tak dapat menangani pasien baru. Ia pun mengalihkan penanganan pasien baru ke RSU Guntur Garut.
"Akibat bencana ini, rumah sakit ditaksir merugi hingga Rp19,95 miliar," kata Maskut.
Sementara itu Bupati Garut Rudy Gunawan memberlakukan situasi darurat bencana setelah banjir bandang menerjang tujuh kecamatan di kabupaten tersebut. Banjir mengakibatkan 20 orang tewas, puluhan warga hilang, dan lebih 1.000 jiwa mengungsi.
Baca: Bupati Garut: Bencana Ini Luar Biasa

(Kerusakan akibat banjir bandang di Garut, Metrotv - Wildan Fadilah)
Selain RSU dr Slamet, banjir juga merendam beberapa kantor dan fasilitas umum di Garut yaitu:
1. SLB Tarogong Kidul
2. Polsek Tarogong Kidul
3. Kantor Kecamatan Tarogong Kidul
4. Kantor PMI Cabang Garut
5. Kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan Pemda Garut
6. Kantor Dinas KB Pemda Garut
7. Pemukiman Asrama Korem / Samping SLB Tarogong Kidul
Berikut video banjir merendam RSU Dr Slamet:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)