"Diluar dugaan, ada sekelompok anak-anak sekolah di Bandung yang luar biasa dengan keberaniannya mencoba melumpuhkan teroris yang mengganggu keamana di Kota Bandung," kata Emil usai upacara di SMA Negeri 6 Bandung, Jalan Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Selasa, 28 Februari 2017.
Siswa SMA Negeri 6 Bandung yang mendapat penghargaan seluruhnya dari kelas 11 IPS 3. Mereka adalah Lupy Muhammadtullah, M. Safi'i Nurhikmah, Difa Wahyu L., Azka Irvan, Althaf Azhar, Arfan, M. Alfi, M. Nafis Khan, Hendra Cahyadi, dan Hadi R.H.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Penyematan jaket rescue diwakili oleh M. Safi'i Nurhikmah dan Lupy Muhammadtulloh. Emil juga menetapkan SMA Negeri 6 Bandung sebagai SMA Teladan di Kota Bandung karenadianggap telah mendidik semua muridnya untuk ikut menjaga keamanan sekitar.
Pada kesempatan tersebut, Emil mengingatkan bahwa keamanan adalah tanggung jawab semua lapisan masyarakat. Ia mengajak seluruh masyarakat serta pelajar ikut menciptakan suasana dan kondisi Kota Bandung yang aman serta tentram.
"Masyarakat Kota Bandung tidak boleh takut dengan ancaman apa pun. Semua pekerjaan kita, kegiatan kita, peradaban kita, tidak boleh dikalahkan oleh rasa takut. Sebagai Wali Kota, saya akan di depan memimpin. Tidak boleh ada rasa takut, namun tetap harus waspada. Kalau ada yang mencurigakan, segera laporkan," pungkasnya.
Lupy yang mendapat mewakili teman-temanya mendapat penghargaan, menceritakan kisahnya mengejar pelaku bom panci. Saat bom meledak, ia dan teman-temannya sedang berolahraga di Taman Arjuna.
Mendengar suara ledakan, ia dan rekan-rekannya sempat kaget. Saat melihat pelaku mencoba kabur, ia dan sembilan temannya mengejar hingga ke arah Kelurahan Arjuna.
"Pria itu lalu masuk (Kelurahan Arjuna) sambil memegang senjata pisau dan mengancam orang sekitarnya. Saya teriaki teroris, sehingga pegawai kelurahan pada keluar," cerita Lupy.
(Baca: Pelaku Bom di Bandung Sempat Diteriaki Maling)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)