Bangunan yang berdiri di pinggir Sungai Anak Kali Cikapundung Kolot tersebut sudah berdiri sejak puluhan tahun silam. Bahkan warga yang menetap di kawasan padat tersebut sudah membangun tempat tinggal hingga tiga lantai.
Seperti halnya Nana Suryana, 48, salah seorang warga RT 04 RW 05 yang rumahnya terkena longsor akibat hujan lebat pada Selasa kemarin. Nana mengaku, sudah lebih dari 20 tahun tinggal di kawasan padat Karees Kulon dan kini sudah memiliki tiga anak.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Udah 20 tahun lebih tinggal disini. Dulu rumah cuma satu lantai tapi dibangun lagi tambah dua lantai ke atas karena sudah punya tiga anak," kata Nana saat ditemui di lokasi kejadian longsor, Selasa (1/3/2017).
Pria yang berprofesi sebagai penjual ayam goreng ini mengaku, cukup khawatir ketika turun hujan lebat. Pasalnya tembok bangunan bagian belakang langsung mengarah ke sungai tanpa ada jarak sama sekali.
"Suka khawatir sih kalau hujan. Suka juga banjir. Tapi baru sekarang jebol kaya gini," lanjutnya.
Hal itu pun dibenarkan oleh Toni Suhanda selaku ketua RT 04, bahwa bangunan yang berada di bantaran sungai sudah berdiri sejak puluhan tahun silam. Bahkan ia mengaku, bersama warga lainnya membangun kantor RW yang kini longsor di tepi sungai tersebut.
"Ada 10 tahun lalu kantor RW itu dibangun, saya juga ikut. Tetakhir dua tahun kemarin baru direnovasi," kaya Toni ditempat yang sama.
Dibangunnya kantor RW tersebut, lanjut Toni, karena di kawasan Karees Kulon sudah minim lahan untuk membangun. Bantaran sungai pun menjadi pilihan terakhir untuk membangun fasilitas publik tersebut berserta pemukiman warga lainnya.
Bahkan, tak sedikit kamar mandi umum terdapat tepat dipinggir sungai yang mengalir ke Sungai Cikapundung. Letak kamar mandi umum pun nampak hampir sejajar dengan permukaan sungai tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)