Anggota Pramuka mendengarkan penjelasan soal budaya Brebes, MTVN - Kuntoro Tayubi
Anggota Pramuka mendengarkan penjelasan soal budaya Brebes, MTVN - Kuntoro Tayubi (Kuntoro Tayubi)

Anggota Pramuka Dikenalkan Pusaka Budaya Brebes saat Berkemah

pramuka
Kuntoro Tayubi • 14 Agustus 2015 18:21
medcom.id, Brebes: Ratusan anggota pramuka di Brebes, Jawa Tengah, dikenalkan pusaka budaya dalam kegiatan perkemahan menyambut HUT ke-54 Pramuka. Kegiatan yang dilaksanakan di bumi perkemahan Angka Wijaya, Kecamatan Losari, Brebes, itu berlangsung hingga 16 Agustus mendatang.
 
Sedikitnya 600 anak pramuka dari tingkat SD, MI, SMP, MTs, hingga SMA larut mendengarkan sejarah yang diceritakan Ketua Yayasan Sunan Gunung Jati Losari, Umarno. Mereka duduk tertib di halaman makam Pangeran Angka wijaya yang berada di pemakaman Desa Losari Lor, Kecamatan Losari, Brebes.
 
”Pangeran Angkawijaya merupakan keturunan kasunan Cirebon, yang menyingkir ke Desa Losari dengan tujuan mengembangkan bakat-nya dibidang kreasi kesenian,” ujar Umarno, Jumat (14/8/2015), di makam Pangeran Angka Wijaya, Losari.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Berdasarkan serat keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, Panembahan Losari, atau Pangeran Angkawijaya, adalah merupakan cucu Sunan Gunung Jati. Panembahan Losari adalah anak dari perkawinan pasangan Ratu Wanawati (Cirebon) dengan anak keturunan Raja Demak, Pangeran Dipati Carbon.
 
Panembahan Losari, diyakini selain sebagai ahli agama, juga mempunyai keahlian lain di bidang seni. Konon motif batik corak Mega Mendung, corak Gringsing adalah hasil dari buah kreasinya. Hasil kreasi lainnya menciptakan Kereta Kencana yang kini tersimpan di Kasultanan Kasepuhan Cirebon.
 
“Selain itu dia diyakini juga merupakan pencipta Kesenian fenomenal asal Losari yakni Tari Topeng yang biasa dipentaskan oleh (Alm) Nyai Sawitri Maestro Tari Topeng Losari Cirebon,” ungkapnya.
 
Sementara itu, Kepala Seksi Sejarah dan Purbakala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Brebes, Wijanarto, mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Kwartir Ranting Losari. Kegiatan ini untuk memberi nilai-nilai karakter melalui sejarah dan budaya. 
 
“Kedua, mengapresiasi identitas budaya serta mengenalkan pusaka budaya di Losari khususnya dan Kabupaten Brebes,” kata Wijan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif