Alasannya, proses gerhana matahari yang tampak dari Bosscha hanya sebagian. Sehingga teleskop besar tak diperlukan mengamati gerhana matahari sebagian.
"Jadi nanti kita sediakan tiga teleskop portable yang dipasang di dekat teleskop besar. Karena jika pakai teleskop besar itu tidak akan terlihat secara sempurna karena terlalu dekat," ujar peneliti Observatorium Bosscha, Evan Irawan kepada Metrotvnews.com, Senin (7/3/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Evan, tiga teleskop tersebut bisa digunakan secara bergantian oleh warga yang ingin melihat langsung proses GMT di Bosscha. Namun guna mengantisipasi antrean, pihak Bosscha pun menyediakan kaca mata matahari untuk digunakan warga secara bergantian sebanyak 100 buah.
"Pengunjung harus antre untuk bisa melihatnya di teleskop dan juga bergantian memakai kaca mata matahari nanti," lanjut Evan.
Hal itu diakui Evan, agar warga yang datang dari jauh tidak sia-sia untuk menyaksikan proses GMT tersebut. Terlebih jika melihat terlalu lama maka akan berdampak pada mata yang mudah cepat lelah. Maka ia pun menganjurkan kepada warga nanti agar tidak terlalu lama untuk melihat proses GMT.
"Paling lama dua sampai tiga menit, kalau lebih nanti mata cepat lelah. Tapi jangan juga melihat dengan mata telanjang," tegasnya.
Pihak Bosscha pun tidak akan mengenakan tarif masuk bagi para pengunjung yang akan menyaksikan proses GMT tersebut. Namun ia menghimbau pengunjung untuk datang lebih pagi dan secara tertib saat berada di area Bosscha.
"Datangnya pagi-pagi aja, apalagi nanti hari libur dan harus tertib juga," sarannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
