Penutupan jalan mulai dari persimpangan Cikapayang (Taman Dago) hingga pertigaan Jalan Dago-Jalan Hasanudin. Atau tepat di depan Rumah Sakit Borromeus. Jalan ditutup sejak pukul 11.00 WIB.
Warga harus berjalan kurang lebih 500 meter baik dari arah Cikapayang maupun RS Borromeus. Begitu pun para siswa SMAN 1 Dago yang bersebelahan dengan SMAK Dago harus berjalan sebelum naik angkuta umum jurusan Kebon Kelapa-Dago yang dialihkan ke Jalan Cikapayang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

Aparat gabungan TNI-Polri berjaga di depan SMAK Dago jelang eksekusi oleh PN Bandung, Kamis (15/12/2016). (Metrotvnews.com/Roni Kurniawan)
"Iya jalannya ditutup, jadi harus jalan dulu karena angkot enggak bisa lewat sini," kata Indah, 14, salah seorang siswa SMAN 1 Bandung saat ditemui di kawasan Dago.
Hal senada diungkapkan Lastri, 34, salah satu karyawan toko di kawasan Dago. Ia harus berjalan kurang lebih 300 meter saat turun dari angkot di perempatan Cikapayang. Ia pun mengaku tidak mengetahui adanya proses eksekusi lahan SMAK Dago tersebut.
Baca: Eksekusi Lahan SMAK, Jalan Dago Ditutup
"Pantas tadi macetnya sampai Gasibu, terus angkot enggak bisa belok ke sini (Dago). Jadi turun di Cikapayang terus jalan ke sini. Lumayan jauh," kata Lastri di tempat yang sama.
Hingga berita ini disusun, ruas Jalan Dago masih belum dilalui kendaraan. Namun, para pedagang justru memanfaatkan momentum ini untuk menggelar lapak. Jalan Dago pun berubah layaknya hari bebas kendaraan bermotor (car free day).
Proses eksekusi lahan SMAK Dago dilakukan setelah Pengadilan Negeri Bandung mengabulkan permohonan penggugat yakni Perkumpulan Lyceum Kristen (PLK) atas Yayasan Badan Perguruan Sekolah Menengah Kristen Jawa Barat (Yayasan BPSMK-JB) yang kini nemempati lahan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)