Kesimpulan itu diambil setelah Unit Pelaksana Teknis Wilayah Dramaga, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor meninjau lokasi kos-kosan mahasiswa. Tim UPT turun ke lapangan setelah 28 mahasiswa IPB terjangkit hepatitis secara hampir bersamaan.
"Pastinya sudah kami tinjau, lingkungannya kurang bersih dan tidak sehat," ujar Kepala UPT Wilayah Dramaga, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Fitriani, Jumat (11/12/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Fitriani menjelaskan, sanitasi di lingkungan kos-kosan mahasiswa yang ia tinjau bisa menjadi penyebab penyakit hepatitis. Septitank di kebanyakan kos-kosan berada dekat sumber air. Selokan air pun banyak yang menjadi kubangan.
Belum lagi kebersihan makanan yang dijajakan para pedagang di Jalan Babakan Raya, dekat kos-kosan. Diduga, tidak sedikit makanan yang dijajakan ikut terkontaminasi.
"Kalau para pedagang menggunakan air di sekitar situ (kos-kosan), mau tidak mau ikut terkontaminasi," jelas Fitriani.
Sementara di asrama, kondisi kebersihan tidak separah dengan di lingkungan kos-kosan. Karena itu, jumlah mahasiswa yang terjangkit hepatitis di asrama lebih sedikit.
"Kalau yang tinggal di asrama cuma satu orang yang dirawat, lima orang lainnya cuma gejala saja. Kebanyakan yang dirawat tinggalnya di kosan di Babakan," kata Fitriani.
Hari ini IPB juga melakukan pemeriksaan massal terhadap mahasiswa. Hasilnya, sebanyak 11 mahasiswa IPB di rujuk ke rumah sakit. Mereka dicurigai suspek hepatitis dan harus ditangani lebih lanjut.
Direktur Kemahasiswaan IPB Sugeng Santoso mengatakan, ke-11 mahasiswa itu harus menjalani cek darah di rumah sakit. Cek darah untuk memastikan mereka terjangkit hepatitis atau tidak. Mereka dirujuk ke rumah sakit terdekat, RS Karya Bhakti Pertiwi.
"Sebelas orang ini bukan berarti hepatitis, namun mengalami gejala ke arah sana. Makanya kami minta mereka di cek darah di rumah sakit," ujar Sugeng kepada Metrotvnews.com, Jumat (11/12/3015). IPB menanggung semua biaya pemeriksaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DOR)