Setiap bola batu tersebut akan mewakili negara peserta KAA. "Bola batu itu memuat nama-nama negara Asia Afrika yang jadi peserta KAA nanti. Jumlahnya 109 bola sesuai dengan jumlah negara-negara tersebut," ujar Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kamis (19/3/2015).
Menurut pria yang akrab disapa Emil itu, inovasi tersebut sudah disampaikan kepada Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, saat mengecek kesiapan KAA di Bandung beberapa waktu lalu. Dia menginginkan perayaan KAA kali ini meninggalkan jejak sejarah di kemudian hari.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Setiap peringatan harus ada jejaknya, apalagi ini sejarah. Ya salah satu jejaknya itu, batu bola," lanjutnya.
Ketika disinggung mengenai alasan memilih bentuk batu tersebut, Emil mengaku sengaja memilih bentuk bola. Selain karena dia menyukai sepakbola, bola identik dengan olah raga kesukaan warga Bandung.
"Milih bentuknya bulat karena seperti bola. Bandung identik juga dengan bola. Kalau saya pilih bentuknya lain seperti kota, itu bahaya karena ada sudutnya dan bisi titajong (takut tersandung) juga," jelas Kang Emil.
Sementara, anggarannya berasal dari dana CSR salah satu tempat ibadah di Bandung. Batu basalto tersebut merupakan buatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
"Batunya jenis basalto dari Padalarang dengan ukuran diameternya 60 sentimeter. Itu dari CSR, Gereja yang ada di Bandung," kata Kang Emil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(BOB)
                                    
                            
								
								
								
								
								
								
								
								
								
								
								
        
            