Arya Permana, (kiri) bersama teman-temannya di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cipurwasari, Kampung Pasir Pining, Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Jabar, Senin (18/7/2016). (ant/M Ali Khumaini)
Arya Permana, (kiri) bersama teman-temannya di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cipurwasari, Kampung Pasir Pining, Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Jabar, Senin (18/7/2016). (ant/M Ali Khumaini) ()

Arya Batal Sekolah karena Terpeleset

obesitas
18 Juli 2016 16:02
medcom.id, Karawang: Bocah obesitas ekstrem asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Arya Permana, gagal memenuhi keinginannya untuk sekolah di hari pertama tahun ajaran baru 2016, Senin (18/7/2016).
 
Pada awalnya, Arya yang baru naik kelas IV di SD Negeri Cipurwasari, Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, datang pagi-pagi ke sekolah. Dia disambut teman-temannya. Beberapa saat setelah masuk kelas, sekolah meminta seluruh siswa, termasuk Arya, mengikuti upacara bendera di lapangan sekolah.
 
Seluruh siswa kelas I-VI berlarian ke areal lapangan upacara. Tetapi, Arya berjalan pelan sambil dituntun orangtuanya. Bocah berusia 10 tahun yang kini beratnya turun dari 190 kilogram jadi 186 kilogram, tiba-tiba terpeleset.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Bocah itupun menangis. Dia kebingungan untuk berdiri karena beban badannya yang terlalu berat. Setelah dibantu kedua orangtuanya, Ade Somantri, 42, dan Rokayah, 37, akhirnya Arya bisa berdiri.
 
Sambil menangis, ia merengek tidak ingin melanjutkan sekolah di hari pertama masuk sekolah tersebut. Akhirnya, bocah itu pulang ke rumah setelah mendapat izin guru.
 
"Arya memiliki kemauan keras untuk sekolah di hari pertama masuk sekolah ini. Dia sudah datang ke sekolah sejak pagi, tapi karena terpeleset, dia ngambek," kata Ade Somantri, seperti dilansir Antara.
 
Jalan yang dilewati Arya dari kelasnya menuju areal lapangan upacara itu licin, karena pada Minggu (17/7/2016) malam, diguyur hujan. 
 
"Mungkin dia malu karena terjatuh di depan umum. Lagi pula pakaiannya juga kotor setelah jatuh, jadi Arya langsung pulang," tambah Ade.
 
Ia yakin dalam beberapa hari ke depan anaknya bisa mengikuti kegiatan belajar-mengajar di sekolahnya. Jarak dari rumah ke sekolah kurang dari 100 meter. Orangtuanya juga akan membujuk agar Arya memenuhi keinginannya untuk tetap sekolah.
 
Sejatinya, Arya tengah menjalani program penurunan berat badan di RS Hasan Sadikin Bandung, sejak Senin (11/7/2016). Tim dokter yang terdiri dari 13 orang mencanangkan program selama dua pekan.
 
"Arya ini setidaknya kita akan rawat selama dua minggu. Tapi alhamdulillah dia ada kemajuan yang sangat signifikan. Kepulangan Arya pun karena ingin bersekolah hari ini," ujar Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Bandung Nucki Nusjamsi di Bandung.
 
Arya dijemput langsung oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang dari RSHS Bandung. Meski tak bisa melarang Arya pulang, tim dokter memberi catatan khusus untuk orangtuanya. Tujuannya, agar Arya tetap menjalankan diet.
 
"Sepulangnya Arya tak lepas dari pengawasan kami. Semoga apa-apa yang sudah kita terapkan dan ajarkan kepada orangtua Arya bisa berjalan dengan baik," harapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif