"Sebaiknya dibuat perjanjian secara tertulis, Gojek tidak boleh mengambil penumpang di pangkalan, atau di wilayah pangkalan. Jadi saling punya etika, Gojek narik penumpang sampai pangkalan saja dan Gojeg tidak boleh ngambil rumahan, diserahkan pada ojek pangkalan," jelas Ketua Paguyuban Angkutan Roda Dua, Kukuh Nuryanto.
Kukuh menuturkan, ke depannya Opang akan membuat posko, dan seluruh Opang akan menggunakan seragam serta atribut yang menjadi ciri khas Opang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain itu, Kukuh meminta, Wali Kota Bandung memberdayakan pangkalan ojek di Kota Kembang. Dia berharap, Opang dilibatkan dalam pemberdayaan tersebut.
"Berdayakanlah pangkalan yang sudah ada. Karena pangkalan ojek di Bandung kan ada 54, kalau itu dihilangkan kan kasian, mereka mau dibawa ke mana," tuturnya.
Kukuh juga menyambut baik rencana Wali Kota Bandung Ridwan Kamil membuat aplikasi khusus untuk Opang. Namun begitu, dia meminta sopir Opang diberikan fasilitas.
"Kita setuju saja, asalkan difasilitasi untuk sarana handphone yang digunakan untuk aplikasi tersebut," ungkap Kukuh seraya menyebut anggota Opang di Kota Bandung sebanyak 6.882.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)